Rabu, 27 November 2024

Kaltim

Penemuan Jasad Pesut Mahakam, BKSAD Kaltim Kerja Sama dengan Fakultas Perikanan Lakukan Otopsi

Jumat, 21 Juni 2024 15:0

Penemuan bangkai Pesut Mahakam yang ditemukan di kawasan perairan dekat Jalan Selamet Riyadi, Samarinda (IST)

IDENESIA.CO -  Pada Jumat (21/6/2024) kematian seekor Pesut Mahakam menjadi perhatian serius bagi para ahli dan peneliti di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim). 

Pasalnya di tahun ini sudah empat hewan endemik yang langka asal Kaltim ini kembali ditemukan mati di Sungai Mahakam

Pesut jantan berukuran 2 meter ini ditemukan di kawasan perairan dekat Jalan Selamet Riyadi, Samarinda. 

Disampaikan Suryawati Halim, Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Tenggarong dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim akan melakukan kerja sama dengan Fakultas Perikanan di Unmul untuk melakukan otopsi. 

"Kita perlu segera menyelidiki penyebab kematian pesut ini. Kita akan bekerja sama dengan Fakultas Perikanan Universitas Mulawarman untuk melakukan otopsi, mengumpulkan data, dan menganalisis hasilnya," ujarnya.

Menurut Suryawati, ini bukan kali pertama pesut ditemukan mati di Kaltim. Sebelumnya, kasus serupa tercatat di Kota Bangun dan Tenggarong. 

"Kematian ini harus ditindaklanjuti dengan serius untuk mengidentifikasi apa yang menyebabkan kematiannya," tambahnya.

Sementara itu, Danielle, perwakilan dari Yayasan Konversasi RASI, juga menyoroti urgensi untuk mengumpulkan bukti dan data terkait kematian pesut ini.

"Pesut yang mati ini akan dibawa ke laboratorium di Unmul untuk dilakukan otopsi. Ini adalah kematian keempat pesut yang kami tangani tahun ini. Kami perlu memahami penyebabnya agar bisa mencegah kejadian serupa di masa depan," ungkap Danielle.

Ia menjelaskan bahwa ini merupakan kasus kematian pesut kali ini diklasifikasikan sebagai kode 3 yang menunjukkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui penyebab pastinya.

"Kami menduga pesut ini sudah mati minimal satu hari sebelum ditemukan. Ini kemungkinan besar hanyut dari hulu sungai," jelasnya.

Ia mengatakan Pesut Mahakam yang ditemukan, spesies air tawar yang secara genetik terpisah dari saudaranya yang hidup di laut. Namun, data yang akurat mengenai spesies ini masih harus dipastikan oleh para peneliti. 

"Setiap pesut memiliki ciri khas tersendiri, yang bisa kita kenali dari karakteristik siripnya," tambahnya.

Ia mengatakan Spesies ini telah terpisah dari saudaranya yang hidup di perairan laut selama ribuan tahun. 

"Ini jenis pesut Mahakam khusus air tawar kalau yang dimahakam ulu itu beda itu namanya pesisir kalau ini sudah 300 ribu sampai setengah juta tahun sudah terpisah dari saudara yang hidup di laut mereka ada evolusinya," pungkasnya.

(Redaksi) 

Tag berita:
IDEhabitat