IDENESIA.CO - Sebelum adanya Nusakambangan, pada masa kolonial terkenal penjara Kalisosok. Penjara ini berada di Jalan Kasuari Nomor 5 Krembangan Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.
Penjara Kalisosok merupakan penjara yang dibangun pada 1808 oleh Belanda. Kemudian penjara ini mulai beroperasi pada 1850 hingga puluhan tahun lalu.
Yang menarik dari Kalisosok, penjara ini justru membuat 'nyaman' orang-orang yang ditahan. Tahanan di Penjara Kalisosok terdiri dari militer Belanda yang bersalah hingga orang-orang Bumiputra yang membangkang pada pemerintahan Belanda. Bumiputra merupakan sebutan untuk orang pribumi atau penduduk asli di zaman Hindia Belanda.
Menurut Sejarawan Universitas Airlangga, Purnawan, Penjara Kalisosok merupakan bangunan yang megah dan bagus pada zamannya. Sangat jauh berbeda dengan rumah Bumiputra kebanyakan, yang tak bagus bahkan terbilang kurang layak.
"Seorang pendatang bernama Ida Pfeiffer mengatakan, perhatian manusia di Surabaya kepada para penjahat terlalu berlebihan. Anggota militer Belanda yang ditahan selalu melaporkan tentang kamar yang nyaman, kebun yang bersih dan makanan yang baik, enak," kata Purnawan dikutip detikcom, Jumat (19/3/2021).
Mengutip Intisari,. Tahun 1845 penjara tersebut lantas diperluas dengan menambah 12 ruangan baru. Lima tahun diperluas, 1850 penjara Kalisosok kembali beroperasi.
Belanda sengaja membangun penjara Kalisosok sebagai tempat tahanan bagi pembangkang. Banyak pahlawan Indonesia dijebloskan ke Kalisosok tanpa pengadilan, mereka ditahan.
Diantaranya ialah Presiden Soekarno, HOS Tjokromainoto, WR Supratman, dan Kyai Haji Mas Mansyur.
Saat kemerdekaan Indonesia, pemerintah lantas menutup penjara Kalisosok. Namun karena adanya G30S PKI, Presiden Soeharto kembali mengaktifkan Kalisosok untuk menahan para loyalis Komunis.
(Redaksi)