IDENESIA.CO - Dilansir dari Arab News, Rabu (20/12/2023) Kementerian Luar Negeri Saudi secara resmi meluncurkan KSA Visa, sebuah platform nasional terpadu baru untuk pengajuan visa, di Forum Pemerintah Digital di Riyadh pada hari Selasa kemarin. Sistem ini dirancang untuk menghubungkan lebih dari 30 kementerian, otoritas dan organisasi sektor swasta.
Sistem ini dirancang untuk menyederhanakan proses pengajuan visa untuk haji, umrah, pariwisata, kunjungan terkait bisnis, dan pekerjaan. Langkah Saudi ini sebagai upaya meningkatkan jumlah wisatawan, terutama setelah meluncurkan banyak destinasi wisata baru, dan meningkatkan target pariwisatanya menjadi 150 juta kunjungan setiap tahunnya pada tahun 2030.
Sistem ini juga memanfaatkan mesin pencari cerdas yang memungkinkan para traveler mengetahui visa yang tersedia secara cepat. Ini adalah referensi terpadu untuk memahami persyaratan semua jenis visa dan cara mengajukannya.
Platform ini juga menyertakan file pribadi yang diperbarui untuk pengunjung yang memfasilitasi pembuatan visa dan pengajuan ulang nanti.
Platform ini menggunakan kecerdasan buatan dan teknologi baru lainnya untuk membantu memastikan verifikasi tanggal yang akurat dan efisiensi secara keseluruhan.
Dikutip dari Saudi Gazette, peluncuran platform baru Saudi ini bertepatan dengan upaya Dewan Kerjasama Teluk (GCC) untuk meluncurkan visa turis Teluk terpadu setelah disetujui oleh Dewan Tertinggi negara-negara GCC pada KTT Doha pada November lalu. KTT tersebut telah memberi wewenang kepada menteri dalam negeri GCC untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk menerapkan aturan visa baru ini.
Arab Saudi telah mengeluarkan lebih dari 18,6 juta visa selama tahun 2023, dan mengurangi durasi penerbitan visa digital menjadi 60 detik. Kerajaan juga bekerja sama dengan 56 negara sehubungan dengan perjalanan digitalisasi visa.
(Redaksi)