Jumat, 31 Januari 2025

Saham Perusahaan Teknologi Nvidia Rugi hingga US$ 600 Miliar, Terobosan AI DeepSeek asal China Tawarkan Harga Lebih Murah

Kolase - Ilustrasi yang menampilkan logo Nvidia and DeepSeek./REUTERS-Dado Ruvic

IDENESIA.CO - Sosok Jensen Huang, Pemilik perusahaan teknologi Nvidia sedang menjadi sorotan publik beberapa hari belakangan. 

Pria kelahiran Taiwan ini harus berlapang dada dengan mergalami penurunan kekayaan sebesar USD20,7 miliar atau setara Rp336,54 triliun (kurs Rp16.258 per USD) gegara kehadiran perusahaan artificial intelligence (AI) asal Tiongkok, DeepSeek.

Akibat  terobosan mengejutkan dari perusahaan kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, DeepSeek, mengguncang dominasi teknologi Amerika.

DeepSeek, startup berusia satu tahun, mengungkap kemampuan luar biasa melalui model AI mirip ChatGPT bernama R1. Model ini menawarkan kemampuan serupa dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan model populer dari OpenAI, Google, atau Meta. DeepSeek hanya menghabiskan US$5,6 juta untuk daya komputasi model dasarnya, jauh lebih kecil dibandingkan ratusan juta atau bahkan miliaran dolar yang dihabiskan perusahaan AS.

Menurut Bloomberg, penurunan saham Nvidia paling memecahkan rekor. Bahkan dinilai sebagai penurunan nilai pasar terbesar dalam sejarah pasar saham Amerika Serikat (AS).

Kondisi ini juga menyebabkan indeks Nasdaq, yang masuk dalam sektor teknologi, turun tiga persen. Penurunan harga saham tersebut membuat Huang, salah satu pendiri perusahaan, memiliki kekayaan bersih sebesar USD103,7 miliar pada Senin malam, turun dari USD124,4 miliar.

Menurut peringkat miliarder real-time Forbes, hal tersebut mendorong taipan teknologi berusia 61 tahun itu merosot dari posisi ke-10 ke posisi ke-17 dalam peringkat kekayaan global.

Jensen Huang mendirikan Nvidia pada 1993 dan telah menjabat sejak awal sebagai presiden, kepala eksekutif, dan anggota dewan direksi.

Halaman 
Tag berita:
IDEhabitat