Kamis, 21 November 2024

Kabar Nasional Terkini

Sejarah Gempa dan Tsunami di Laut Flores, Ternyata Sudah Muncul Sejak 200 Tahun Silam

BMKG Akhiri Peringatan Dini Tsunami di NTT

Selasa, 14 Desember 2021 20:10

Ilustrasi Tsunami. Ilustrasi tsunami. Menelisik sejarah gempa dan tsunami di Laut Flores, ternyata sudah muncul sejak 200 tahun silam. BMKG akhiri peringatan dini tsunami di NTT, Selasa (14/12/2021).

IDENESIA.CO - Gempa bumi 7,5 SR mengguncang wilayah Indonesia Timur, Selasa (14/12/2021) sekira 11.20 Wita.

Persisnya, gempa bumi berpusat di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur ( NTT).

Fenomena alam tersebut lantas menjadi sorotan nasional.

Lantaran gempa berkekuatan besar di wilayah timur Indonesia tersebut berpotensi menciptakan bencana tsunami.

Namun kabar terbaru, BMKG mengakhiri peringatan dini tsunami di NTT.

Nah, belakangan diketahui gempa di Flores bukan kali pertama terjadi pada Selasa 14 Desember 2021.

Jika menelisik sejarah gempa dan tsunami di Laut Flores, ternyata sudah muncul sejak 200 tahun silam. 

Ya, 29 tahun lalu gempa dahsyat dengan magnitudo 7,8 di Laut Flores telah membangkitkan tsunami.

Tepatnya pada 12 Desember 1992.

Sedikitnya 2.500 orang meninggal, 500 orang hilang, lebih dari 500 orang luka-luka dan lebih dari 5.000 orang mengungsi.

Gempa dan tsunami kala itu juga merusak lebih dari 18.000 rumah.

Hal itu diungkapkan Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

Lebih lanjut, kata dia, sebelum peristiwa 12 Desember 1992, pada 29 Desember 1820 gempa kuat yang diperkirakan memiliki magnitudo M7,5 dan berpusat di laut Flores juga memicu tsunami di Flores hingga Sulawesi Selatan.

Di Bulukumba korban meninggal akibat tsunami mencapai sekitar 500 orang.

Sejak tahun 1800an di busur Kepulauan Sunda Kecil (Bali, NTB, NTT) setidaknya sudah terjadi lebih dari 22 kali tsunami.

Jika dirata-rata maka setiap 11 tahun terjadi satu kali tsunami di wilayah ini.

Menurutnya, gempa Laut Flores M 7,4 yang terasa kuat di Ruteng, Maumere, hingga Lembata dan berpotensi tsunami hari ini merupakan alarm untuk masyarakat.

Lantaran sumber gempa sesar aktif yang mampu memicu gempa kuat ternyata masih banyak dan belum teridentifikasi serta terpetakan.

Halaman 
Tag berita:
IDEhabitat