Minggu, 18 Agustus 2024

Sejarah Tongkat Sakti Bung Karno

Jumat, 16 Desember 2022 16:0

POTRET - Tongkat Soekarno. / Foto: Net

IDENESIA.CO -  Sebagai Presiden, Bung Karno memiliki penampilan khas yakni mengapit tongkat komando. Tongkat ini mulai dipakai Soekarno sejak 1952, tepatnya setelah peristiwa demonstrasi 17 Oktober 1952.

Roso Daras, penulis buku "Soekarno, Serpihan Sejarah yang Tercecer",menuliskan bahwa Bung Karno memiliki tiga Tongkat Komando yang bentuknya sama. Satu tongkat yang ia bawa saat keluar negeri, satu tongkat untuk berhadapan dengan para Jenderalnya, dan satu tongkat lagi yang selalu ia bawa saat berpidato.

Tongkat Bung Karno terbuat dari kayu yang disebut dengan Pucang Kalak. Pucang adalah pohon, pohon Pucang. Pohon kayu tidak tumbuh di satu tempat saja. Sedangkan Kalak adalah nama tempat di utara Pacitan, Jawa Timur.

Pucang adalah jenis kayu, sedangkan Kalak adalah nama tempat di selatan Ponorogo, atau utara Pacitan. Di pegunungan Kalak terdapat tempat persemayaman keramat. Di atas persemayaman itulah tumbuh pohon pucang. Ada begitu banyak jenis kayu pucang, tetapi dipercaya pucang kalak memiliki ciri khas.

Salah satu tongkat komando yang biasa dibawa Bung Karno semasa menjadi Presiden RI ke I kini keberadaannya diklaim ada di Pangandaran. Tongkat berukuran kurang lebih 53 centimeter yang terbuat dari kayu pohon kelapa tersebut pada ujung atas dan bawahnya terdapat tembaga berwarna kekuningan.

Soekarno diyakini memiliki tongkat sakti sebagai salah satu pusaka sakti yang sering ia bawa ke mana-mana. Tongkat ini diyakini menjadi penyelamatnya dari berbagai upaya pembunuhan yang menyerangnya sampai 7 kali.

Tongkat komando adalah alat yang digunakan sebagai simbol jabatan kewilayahan dan kesatuan di lingkungan militer, kepolisian, dan kejaksaan. Alat yang kebanyakan terbuat dari kayu ini biasanya menjadi bagian dari upacara serah-terima jabatan.

Soekarno mengungkapkan alasannya sering membawa tongkat komando itu tak lain hanya karena suka dengan keindahan ukirannya, "Aku senang keindahan dan bentuk serta ukirannya," jelas Soekarno. Tapi banyak yang beranggapan tongkat ini punya khasiat. Pemiliknya pasti berwibawa.

Tak hanya isu tentang tongkat komando saja, di masyarakat juga banyak beredar anggapan kalau Soekarno memiliki kekuatan gaib, Seperti diketahui, tersebar banyak isu mengenai kekuatan gaib Soekarno seperti memiliki tongkat ajaib hingga uang Soekarno yang dikabarkan bisa berhentikan hujan.

Kaya sugesti karena saking mereka cinta, respek, dan memuja Bung Karno, sampai mereka merasa ada sesuatu di balik Bung Karno, mengakui kalau rakyat Indonesia memang sangat menghormati dan mengagumi sosok Soekarno, rasa hormat dan kagum itulah yang bisa menjadi penyebabnya munculnya isu-isu tersebut.

Peristiwa paling menggemparkan bagi rakyat Indonesia kala itu adalah saat Bung Karno ditembak dari jarak dekat saat sholat Idul Adha. Tembakan itu meleset dan inilah yang membuat heboh, bagaimana bisa penembaknya yang seorang jago perang terlatih, menembak dari jarak hanya 5 meter, tetapi tidak kena.

Di saat sidang pengadilan penembak Bung Karno, sebuah pertanyaan tadi terjawab. Apa yang dilihat penembak saat itu adalah Bung Karno membelah dirinya menjadi dua. Keadaan inilah yang membuat bingung si penembak, yang mana Bung Karno, hingga akhirnya peluru jauh meleset tanpa mengenai Bung Karno.

Apa kata Bung Karno? “Ah… itu semua karena lindungan Allah, karena ia setuju dengan apa-apa yang aku kerjakan selama ini. Namun kalau pada waktu-waktu yang akan datang Tuhan tidak setuju dengan apa-apa yang aku kerjakan, niscaya dalam peristiwa (pembunuhan) itu, aku bisa mampus.” Kata Presiden RI 1 itu.

(Redaksi)

Tag berita:
IDEhabitat