Sabtu, 23 November 2024

Sosok Sulthanah Nahrasiyah Wanita Pemimpin Samudera Pasai

Rabu, 22 Februari 2023 17:49

MAKAM - Guru besar Rijksuniversiteit Lainden,Snouck Hourgronje. mengungkapakan dalam buku Arabie en Oost-Indie, yang diterbitkan di Leiden pada 1907 silam. Ia mengakui makam Sultanah Nahrasiyah yang terbuat dari pualam itu sebagai makam terindah di Asia Tenggara. / Foto: IST

IDENESIA.CO - Banyak terukir di sejarah soal sosok pahlawan yang tidak lain laki-laki seperti Airlangga, Jayabaya, Hayam Wuruk, hingga Raden Patah. Namun ternyata ada sosok perempuan bernama Ratu Sulthanah Nahrasiyah yang mengukir sejarah pergerakan pemimpin di Nusantara. 

Bebrapa versi mengatakan Sultanah Nahrasiyah merupakan penguasa Kesultanan Samudera Pasai yang naik tahta menggantikan ayahnya. Tapi ada versi lain yang menyatakan Sultanah Nahrasiyah merupakan istri dari sang raja yang meninggal.

Sebelum Sultanah Nahrasiyah bertahta, kerajaan dijabat oleh Sultan Zain al-Abidin Malik az-Zahir, yang tak lain ayah kandung dari Sultanah Nahrasiyah.

Namun saat menjabat sebagai raja itulah sang ayah tewas dibunuh oleh Raja Nakur, sebagaimana dikisahkan pada buku "Perempuan - Perempuan Tangguh Penguasa Tanah Jawa" dari Krishna Bayu Adji dan Sri Wintala Achmad.

Catatan Ying Yai Sheng Lan menguatkan adanya pemimpin perempuan muslim pertama di nusantara. Dimana saat itu Raja Samudera Pasai yang diserang oleh Raja Nakur, tewas setelah terkena panah beracun.

Sepeninggal Sultan Zain al-Abidin Malik az-Zahir inilah Nahrasiyah akhirnya naik tahta. Ia merupakan perempuan pertama di Asia Tenggara yang memerintah sebagai raja. Sosoknya bertahta di Kerajaan Samudera Pasai yang dipimpin sejak 1405 - 1428 Masehi.

Pada cerita lain, pasca kematian sang raja membuat permaisurinya konon menyatakan sumpah di depan rakyatnya bahwa siapa yang dapat menuntut balas atas kematian suaminya, ia akan menikahinya dan bersedia untuk bersama-sama memerintah Kerajaan Samudera Pasai.

Halaman 
Tag berita:
IDEhabitat