Kamis, 21 November 2024

Tekan Angka Stunting di Samarinda, Rusmadi Sebut Pentingnya Pembekalan Pernikahan kepada Masyarakat

Senin, 12 Juni 2023 20:0

MEMBUKA ACARA - Wawali Samarinda Rusmadi Wongso saat membuka agenda Rakerda UKS/Madrasah di Kota Tepian, Kamis (16/3/2023)/ Foto: Humas Pemkot Samarinda

IDENESIA.CO - Berbagai upaya dalam menangani stunting di  Kota Tepian di lakukan Pemkot Samarinda.

Disampaikan Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso, persoalan pernikahan dini di Samarinda menempati kasus tertinggi kabupaten/kota di Indonesia, sehingga menjadi perhatian serius dalam upaya percepatan penurunan stunting.

“Berarti pentingnya pembekalan kepada remaja, kemudian kelompok pemuda yang siap menikah perlu mendapat perhatian. Kemudian yang tak kalah penting untuk mendapat perhatian adalah ibu hamil dan ibu menyusui. Kelompok ini yang perlu mendapatkan perhatian,” ujarnya.

Rusmadi menyampaikan jika tidak diberikan perhatian dan tidak mengetahui jumlah ibu hamil, ibu yang sedang menyusui, menyusui antara tuntas atau tidak hingga persoalan di enam bulan pertama, berarti kehilangan langkah untuk memastikan stunting.

“Kelompok sasaran berikutnya adalah bayi. Dimana paling rawan di 1.000 hari pertama. Jangan sampai kita kehilangan langkah,” tegasnya.

Lalu apa itu stunting dan bagaimana cara mengatasinya?

Secara fisik, anak bisa dikategorikan stunting, jika tinggi badan atau panjang tubuhnya lebih dari dua standar deviasi di bawah median Standar Pertumbuhan Anak Badan Kesehatan Dunia (WHO). 

Untuk itu, segera waspadai saat berat dan tinggi badan anak tampak melambat atau stagnan dan anak tampak lebih kecil (pendek) dari teman-teman sebayanya. 

Sedangkan dilansir dari berbagai sumber, berikut ini 10 cara mencegah dan menangani stunting pada anak:

1. Perbaiki stunting sebelum usia 2 tahun 

Tips mengatasi stunting pada anak yang paling efektif adalah sebelum usia anak 2 tahun atau masih dalam masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan  (HPK).

 Untuk itu, ibu hamil sudah harus menjaga asupan gizinya sejak awal pembuahan dan memerhatikan beberapa mikronutrien yang penting dalam kehamilan, seperti asam folat, kalsium, dan zat besi.  

2. Berikan ASI 

ASI kaya kandungan gizi makro dan mikro yang berperan penting dalam mengoptimalkan tumbuh kembang bayi.

 Bila anak di bawah 6 bulan dicurigai memiliki gejala awal gagal tumbuh, seperti berat badannya yang tidak naik-naik, maka pertumbuhannya harus dikejar dengan menambah intensitas menyusuinya sehingga pemberian ASI bisa optimal. 

3. Perbaiki masalah menyusui

Halaman 
Tag berita:
IDEhabitat