"Jadi Langgar Al Washielah ini dibangun tidak pakai tongkat, tapi berbentuk rakit di atas batang," ungkap pria paruh baya itu.
Menurut kisah turun temurun, Habib Sayyid Abdurrahman bin Muhammad Asseggaff adalah seorang pedagang muslim asal Semarang.
Tidak hanya bertindak sebagai pedagang Habib Syech Asseggaff juga sebagai ulama yang menyebarkan agama Islam di tempat ia berdagang.
"Menurut cerita turun temurun, Habib Syech ini adalah pedagang dari Semarang, berdagang ke Kalimantan Timur (Samarinda) juga ke Pontianak. Tapi lebih banyak berdagang di Kaltim (Samarinda)," lanjut kisah Habib Mahmud.
Diketahui pula, Habib Syech Asseggaff masih kerabat keluarga dari Pangeran Bendahara, tokoh Samarinda Seberang yang melegenda.
Puluhan tahun berada dirakit, Langgar Al Washielah, dinaikan ke darat 25 tahun kemudian.
"Langgar dinaikan ke darat 25 tahun kemudian. Meski sudah dinaikan ke darat, Langgar Al Washielah tidak terlalu banyak mengalami perubahan dari bentuk aslinya saat masih berada di rakit," terangnya.
Meski hanya berupa langgar, warga Samarinda Seberang yang mulai banyak dihuni warga, menggelar Salat Jumat di Langgar Al Washielah.