Jumat, 22 November 2024

Turis Asing Davud Akhundzada Tuduh Desa Wisata Sade Lakukan Scam

Sabtu, 17 Desember 2022 16:0

TARIAN - Desa Wisata Sade. / Foto:IST

IDENESIA.CO - Beberapa hari lalu, video Tiktok yang diunggah oleh salah satu wisatawan bernama Davud Akhundzada viral, setelah ia mengklaim produk-produk tenun di Desa Wisata Sade kemahalan.

Hal ini langsung ditanggapi Sandiaga Uno melalui instagram pribadinya yang mengatakan tubuhan yang dilayangkan oleh wisatawan asing tersebut tidak benar.

"Kemarin banyak yang mention saya di TikTok terkait unggahan wisatawan asing, Davud Akhundzada yang datang ke Desa Wisata Sade, Lombok, dan melakukan tuduhan bahwa pelaku kreatif di desa tersebut melakukan scam atau penipuan," tulis Sandiaga Uno melalui instagram pribadinya.

Ia juga menyayangkan apa yang dilakukan salah satu wisatawan asing tersebut. wartawan asing itu salah persepsi dan komunikasi. Tidak perlu menggiring opini publik untuk membenci masyarakat Desa Sade.

"Saya sangat menyayangkan apa yang telah dilakukan Davud kepada masyarakat di Desa Sade, ini ada kesalahan persepsi dan komunikasi. Tidak perlu menggiring opini publik untuk membenci masyarakat dan Desa Sade." tulisanya lagi. 

Saya yakin tumbuh dan berkembangnya desa wisata akan meningkatkan penghasilan masyarakat, baik di lapangan pekerjaan maupun pelaku UMKM, sehingga menjadikan

Salah satu warganet pun menyayangkan perlakuan wisatawan asing tersebut dan menurutnya jika kemahalan tidak usah dibelin, bukan malah membuat video dan menjelekkan Desa Sade. 

"padahal klo menurut dia kemahalan ya ga usah dibeli pake bikin video segala," tulis akun @heyyudhabye.

Hal itu juga dibenarkan oleh Sandiaga shoppingmode uno dan menurutnya penjual tidak memaksa untuk dibeli. Kami di @kemenparekraf.ri terus melakukan pelatihan, pendampingan peningkatan keahlian untuk para pelaku UMKM seperti kemampuan berbahasa inggris khususnya di desa wisata. Selain itu, kami juga membuat standarisasi harga untuk produk kerajinan agar para semua wisatawan mengetahui batasan-batasan harga produk ekraf khas daerah.

(Redaksi)

Tag berita:
IDEhabitat