IDENESIA.CO - Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Samarinda, Rusmadi Wongso menyebutkan permasalahan stunting begitu kompleks.
Kendati demikian, pemerintah tetap memiliki fokus menyasar kelompok yang menjadi prioritas dalam penanganan stunting.
"Jadi bicara soal stunting ini memang tidak mudah, kompleks, tetapi Pemerintah Kota ini terus fokus terutama terhadap kelompok sasaran kemudian wilayah yang perlu untuk mendapatkan perhatian," ucapnya saat ditemui di Soccer Mini Soccer di Jalan Urip Sumoharjo Samarinda Kalimantan Timur Jumat (3/2/2023).
Sebagai strategi di tahun 2023 ini, ia katakan pihaknya akan fokus membenahi permukiman yang sanitasinya masih bermasalah.
"Jadi soal wilayah ini terkait dengan wilayah-wilayah dengan pemukiman dengan sanitasi yang kurang baik ini menjadi fokus kita," tuturnya.
Disamping itu pihak pihaknya memperluas cakupan kelompok sasaran dengan terus datang ke sekolah-sekolah.
Hal itu ia katakan sebagai upaya melakukan penilaian tidak saja dari hilir tetapi juga pada hulu permasalahan.
Dimana sejak dini siswa sekolah sudah diedukasi tentang makanan bergizi kesehatan reproduksi dan pengetahuan lainnya.
"Kemudian yang kedua kalau soal kelompok sasarannya ini bukan saja ibu hamil, kemudian ibu yang melahirkan, kemudian bayi dalam 1000 hari pertama yang perlu mendapatkan perhatian. Justru sekarang semua pihak tim penanggulangan stunting kemudian PKK ini terus datang ke sekolah-sekolah," ucapnya.
Di tahun 2023 ia menargetkan persentase stunting di Kota Samarinda kembali mengalami penurunan dan berada di bawah nasional.
"Untuk Samarinda sendiri 2022 21 persen, nah kita targetkan ini dibawah, tapi pada saatnya nanti mudah-mudahan kita bisa mencapai di bawah target nasional," ucapnya.
(Advertorial)