IMG-LOGO
Home Nasional Jelang Iduladha, DKPP Samarinda Gencarkan Surveilans Kesehatan Hewan Kurban
nasional | umum

Jelang Iduladha, DKPP Samarinda Gencarkan Surveilans Kesehatan Hewan Kurban

oleh Alamin - 24 Mei 2025 10:42 WITA

Jelang Iduladha, DKPP Samarinda Gencarkan Surveilans Kesehatan Hewan Kurban

Guna memastikan bahwa hewan yang akan dikurbankan pada hari raya Iduladha bebas dari penyakit, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Samari...

IMG
Ilustrasi hewan kurban/ist

IDENESIA.CO - Guna memastikan bahwa hewan yang akan dikurbankan pada hari raya Iduladha bebas dari penyakit, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Samarinda melakukan surveilans kesehatan hewan.


Kegiatan itu mulai digencarkan sejak Jumat (23/5/2025) oleh DKPP Samarinda.


Fokus utama kegiatan ini adalah memastikan seluruh sapi yang akan dipotong dalam keadaan sehat, terutama terbebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sempat menjadi ancaman nasional.


“Kesehatan hewan kurban itu bukan semata urusan peternak atau panitia masjid, ini tanggung jawab kami sebagai OPD pembina peternakan mulai sekarang kami sudah aktif periksa kandang, termasuk sapi titipan di kandang pengusaha. Jangan sampai ada sapi yang diam-diam membawa penyakit,” ujar Kepala DKPP Samarinda, Darham, saat ditemui di sela pemantauan kandang.


Tak hanya di kandang, tim DKPP juga menurunkan dokter hewan ke showroom dan titik-titik penyembelihan.


“Kami tidak ingin ada kasus masyarakat sakit karena mengonsumsi daging yang tidak layak. Kalau itu terjadi, panitia kurban juga yang akan disalahkan,” katanya.


Menurut data DKPP, populasi sapi di Samarinda menjelang Iduladha mencapai hampir 8 ribu ekor.


“Stok masih aman, silakan bernegosiasi dengan pedagang. Tapi memang, hukum pasar berlaku. Semakin dekat hari-H, biasanya harga ikut naik nanti setelahnya baru turun,” ucap Darham.


Ia juga menjelaskan bahwa mayoritas sapi yang masuk ke Samarinda berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) meski datang dari luar daerah semuanya sudah terdata dan melewati pemeriksaan ketat.


“Yang paling aman itu sebenarnya sapi yang dibesarkan di kandang sendiri terjaga sejak kecil, kita tahu riwayatnya. Tapi tidak semua orang punya pilihan itu jadi tugas kami memastikan yang datang dari luar pun sehat dan layak,” ungkapnya.


Saat ini, terdapat sekitar 58 kandang pemeliharaan di Samarinda dan jumlah ini akan terus bertambah mendekati hari kurban dalam pelaksanaannya DKPP juga menyalurkan desinfektan dan obat-obatan kepada pelaksana kurban.


Pelayanan kesehatan diberikan terlebih dahulu sebelum hewan diperiksa dan juga mengimbau pedagang showroom di pinggir jalan agar lebih peka terhadap lingkungan sekitar.


“Kalau showroom berdampingan dengan warung makan atau jalur ekonomi, tolong saling toleransi jangan terlalu banyak asap, satu sisi sapi perlu sehat, tapi di sisi lain, kenyamanan warga sekitar juga penting harus bisa saling mengalah,” tuturnya.


Kegiatan pengawasan ini akan terus berlangsung hingga Iduladha selesai.


DKPP ingin memastikan setiap hewan kurban yang dipotong di Samarinda benar-benar sehat bukan hanya demi ibadah, tapi juga untuk menjaga kepercayaan masyarakat.


“Kalau hewannya sehat, ibadahnya tenang masyarakat pun nyaman itu yang kami jaga,” pungkasnya. (*)

Berita terkait