IDENESIA.CO - Partai-partai politik utama Jerman mengungkapkan rencana ekonomi mereka pada Selasa (17/12/2024), di tengah situasi ekonomi yang penuh tantangan dan menjelang pemilihan umum mendatang pada 23 Februari 2025.
Pemilu mendadak ini terjadi setelah runtuhnya koalisi pemerintahan yang dipimpin Kanselir Olaf Scholz, dan berlangsung saat ekonomi terbesar di Eropa ini mengalami penurunan yang signifikan.
Pemilu yang akan datang berfokus pada bagaimana Jerman dapat keluar dari kelesuan ekonomi, yang diperkirakan akan mengalami kontraksi untuk tahun kedua berturut-turut. Di sisi lain, tantangan besar juga datang dari sektor industri, dengan raksasa otomotif seperti Volkswagen yang menghadapi ancaman dari persaingan luar negeri.
Data terbaru dari lembaga Ifo menegaskan keadaan buruk ini, mengindikasikan penurunan moral bisnis yang lebih dalam dari yang diperkirakan pada bulan Desember.
Friedrich Merz, pemimpin dari kelompok konservatif yang diperkirakan akan memenangkan pemilu, menegaskan bahwa partainya siap untuk kembali memimpin Jerman setelah tiga tahun beroposisi.
"Kanselir meminta mosi percaya kemarin dan kalah. Ia telah kehilangan kepercayaan mayoritas penduduk sejak lama. Ia juga telah kehilangan kepercayaan investor yang telah meninggalkan Jerman selama beberapa tahun ini," kata Merz.