Minggu, 24 November 2024

Asal-usul dan Sejarah

Kisah Bandara Temindung yang Baru Dibangun Langsung Banjir Gegara Air Pasang, Lapangan Terbang Pertama di Samarinda

Dibangun Tahun 1974

Sabtu, 5 Februari 2022 16:13

Bandara Temindung Samarinda tempo dulu. (IST/Er Riyadi)

IDENESIA.CO - November 1973 silam, pemerintah Kalimantan Timur dengan Pertamina PT Pelita Air Service melakukan kerjasama pembangunan bersejarah.

Tujuan kerja sama itu untuk melakukan pembangunan lapangan terbang di Kota Tepian.

Lokasi yang dipilih adalah kawasan Temindung.

Pekerjaan dilakukan usai kerjasama terjalin.

Lapangan Terbang Temindung dibuat sederhana, konstruksi run ways dipasang steel plate di permukaan tanah.

Lapangan Terbang Temindung diresmikan 24 Juli 1974, oleh Dirjen Perhubungan Udara.

Selanjutnya lapangan terbang itu dinamani "Pelabuhan Udara Temindung" sesuai Surat Keputusan (SK) Menhub, Nomor KM/31/s/phb/74, tertanggal 23 Juli 1974.

Kendala dihadapi Lapangan Terbang Temindung.

Saat permukaan air pasang, seluruh lapangan terbang ikut terendam pada 16 September 1974.

Dampaknya, lapangan ditutup sejak 5 Oktober 1974.

Pemerintah bergerak cepat melakukan perbaikan selama satu bulan.

"Karena kondisi lapangan makin lama semakin turun dan hanya dapat didarati satu hari sekali. Akhirnya pada 13 November 1974 ditutup sama sekali.

Setelah itu dilakukan perbaikan darurat diadakan untuk beberapa kali pendaratan khusus dan akhirnya pada 13 Desember 1974 diadakan pembongkaran plate dan dilanjutkan dengan pembuatan lapangan udara yang permanen dengan proyek peningkatan," dikutip dari buku berjudul: Kotamadya Samarinda dan Pembangunan (1986), dirilis Pemkot Samarinda.

Biaya perbaikan lapangan terbang cukup besar kala itu.

Perbaikan dilakukan dalam dua skema pembiayaan.

APBD Kaltim tahun 1974 hingga 1975, dialokasikan sebesar Rp150 juta, kurs rupiah tahun itu.

Perbaikan dilanjutkan di APBD 1975 hingga 1976, sebesar Rp120 juta.

"Proyek ini menyerap sekitar 410 tenaga kerja. Plate steel dibongkar, lalu bagian tanah yang lembek dibuang diganti tanah urug setinggi 50-95 cm.

Di atasnya dipasang pengerasan setebal 34 cm, yang terdiri dari 20 cm lapisan palang dan 6 cm lapisan batu pecah," lanjut buku: Kotamadya Samarinda dan Pembangunan (1986).

Proyek peningkatan Lapangan Terbang Temindung, kala itu dikerjakan oleh CV Kartika Cabang Samarinda.

Proyek rampung pada 26 Juli 1975.

Pengelolaan Lapangan Terbang Temindung diserahkan kepada Kepala Pelabuhan Udara Temindung, pada 16 November 1976.

Singkat cerita, pada 23 Mei 2018, Bandara Temindung resmi ditutup oleh Gubernur Kaltim.

Seluruh operasional bandara dialihkan ke Bandara Samarinda Baru (BSB) di Sungai Siring, Samarinda. (Er Riyadi)

Tag berita:
IDEhabitat