IDENESIA.CO - Brand ternama asal lokal "Martha Tilaar" menjadi salah satu produk kecantikan yang digemari kaum hawa di Indonesia bahkan berjejer di pusat perbelanjaan Indonesia dan mendapat berbagai penghargaan bergengsi.
Dalam dunia kosmetik Martha Tilaar mungkin sudah tak asing lagi dibidang kecantikan maupun kesehatan (jamu).
Perempuan itu dikenal sebagai sosok hebat di balik kesuksesan merek bisnis Sariayu Martha Tilaar. Selama puluhan tahun merek tersebut menjadi idaman pengguna produk-produk kecantikan di Indonesia, bahkan sejak zaman orang tua kita dulu. Namun, perjuangan Martha membangun bisnis hingga bertahan selama setengah abad tidaklah mudah. Perjalanannya merintis bisnis pun diwarnai rintangan.
Sebenarnya Martha Tilaar tak punya rencana terjun ke dunia bisnis. Namun, semua itu berubah ketika ia dan sang suami pindah ke luar negeri
Sekitar 84 tahun lalu, Martha Handana lahir di Gombong, Kebumen, Jawa Tengah. Sebelum dikenal sebagai pengusaha produk kosmetik dan jamu tradisonal, Martha adalah seorang guru. Dilansir dari laman Kompas TV, ia pernah mengajar Sekolah Dasar selama dua tahun. Ia pun sempat mengajar di perguruan tingi tempatnya menempuh ilmu selama kurang lebih tiga tahun. Dengan latar belakang itu, tak banyak orang yang menyangka Martha akan terjun ke dunia bisnis.
Jalan hidup Martha berubah ketika ia dan Henry A. Rudolf Tilaar meninggalkan Tanah Air. Pasangan suami-istri itu memutuskan untuk tinggal di Negeri Paman Sam. Semenjak pindah, Martha memiliki keinginan untuk mengenalkan dan melestarikan kekayaan alam Indonesia. Pelan-pelan ia belajar soal bisnis kecantikan. Seolah semesta mendukung impiannya, Martha berhasil masuk ke Academy of Beauty Culture di Indiana, Amerika Serikat.
Sebelum mendirikan bisnisnya di Indonesia, Martha mencoba peruntungan dengan membuka salon kecantikan di Amerika Serikat
Lulus dari Academy of Beauty Culture, Martha membuka salon kecantikan sendiri di Amerika Serikat. Demi mempromosikan usahanya, ia menyebarkan brosur dan selebaran di kampus-kampus. Bahkan ia mendatangi rumah mantan dosen untuk menawarkan jasa riasannya. Selain itu, Martha menyasar mahasiswa Indonesia atau ibu-ibu yang ikut suaminya ke Amerika Serikat agar mereka menjadi pelanggannya.
Keinginannya untuk membangun bisnis kecantikan khas alam dan budaya Indonesia makin kuat, Martha pulang ke Tanah Air. Ia memulai bisnis di sebuah garasi sederhana.
Setelah menimba ilmu dan pengalaman tentang bisnis dan kecantikan di Amerika Serikat, Martha kembali ke Indonesia. Tahun 1969, ia memberanikan diri membuka bisnisnya. Bermula dari garasi rumahnya yang sederhana dengan ukuran 4×6 meter, Martha meracik formula kecantikan dengan bahan-bahan alam Indonesia. Martha terus menemukan resep jamu dan kosmetik yang cocok untuk orang Indonesia dengan dibantu keluarga besarnya.
Ternyata perjalanan Martha tak semulus yang dibayangkan. Saat itu mayoritas Iorang Indonesia masih berpikir kalau produk luar negeri lebih baik ketimbang produk buatan negeri sendiri. Alhasil Marta kesulitan untuk memasarkan produk kecantikannya. Namun, berkat kegigihannya ia berhasil menyakinkan publik. Bahkan ia mampu membuktikan jika produk-produk buatannya pun berkualitas dan tak kalah bagus dari produk impor.
Dulu hanya punya 1 karyawan, kini karyawan Martha sudah mencapai 4 ribu orang. Ia membagikan kunci kesuksesannya hingga menjadi pebisnis jamu dan kosmetik terkemuka.
Usai melewati beragam rintangan, Martha akhirnya bisa membawa bisnisnya menuju puncak kesuksesan. Terbukti merek bisnisnya digemari dan dipercaya oleh konsumen selama puluhan tahun. Bahkan hingga 50 tahun, merek Sariayu Martha Tilaar masih menjadi produk unggulan. Dilansir dari Media Indonesia, Martha masih ingat betul dirinya hanya mempunyai 1 karyawan saat memulai bisnis di garasi rumah. Siapa sangka kini karyawannya sudah mencapai 4 ribuan orang.
“Dream big, start small, act fast, ” ucap Martha ketika diwawancari soal perjalanannya menuju sukses.
Menurut Martha, dibutuhkan kiat-kiat untuk menjadi orang sukses, mandiri, dan berguna untuk banyak orang. Kualitas diri yang baik sangat menentukan keberhasilan. Faktor kesuksesannya pun tak lepas dari sikap-sikap positif seperti disiplin, ulet, inovatif, dan kuat iman yang dipeliharanya selama ini.
(Redaksi)