Minggu, 6 Oktober 2024

Asal-usul dan Sejarah

Menelusuri Rekam Jejak Cekungan Kutai di Kaltim, Batu Putih jadi Saksi Bisu Gugusan Delta Purba Mahakam

Bonus Bintang Daratan dan Sunrise Fajar Samarinda

Kamis, 16 Desember 2021 23:40

Batu putih jadi saksi bisu gugusan Delta Mahakam Purba. Menelusuri rekam jejak Cekungan Kutai di Kaltim, tengok bonus panorama sunrise fajar. (Er Riyadi)

"Formasi Batu Putih ini relatif berusia Miosen Bawah. Terendapkan sekitar 23 hingga 16 juta tahun lalu," mengutip penelitian Land & Jones (1987).


Panorama bintang daratan di Batu Putih, Samarinda. (Redaksi Idenesia.co)

Penulis tiba sore hari di Bukit Batu Putih, kontur bebatuan gamping menjadi jajakan bagi mereka yang mengujungi.

Beberapa jenis batu gamping yang terdapat di Bukit Batu Putih, di antaranya Rudstone, gamping koral yang setelah terubah seperti di wilayah Labanan, Berau.

Kadangkala, kristal kalsit (CaCO3) dapat pula ditemui di sini.

Ketebalan relatif 2 hingga 50 meter. Lingkungan pengendapannya diperkirakan adalah laut dangkal," lanjut tulisan Land & Jones.

Dan 15 juta tahun yang lalu, edapan lumpur secara konstan terdorong dari dasar laut, dampak pergeseran lempeng.

Dorongan semakin kuat menuju arah Pulau Kalimantan Purba kala itu.

Penuturan Fajar Alam, Chairman Ikatan Ahli Geologi Indonesia Kaltim, dorongan endapan masa lampau semakin kuat ditemukan di Samarinda.

“Di Samarinda masih lumayan rapat, kemiringan di daerah Batu Putih sekitar 70-80 derajat. Artinya, lipatan masih cukup rapat, tapi ke daerah Handil, Samboja, Muara Jawa, Muara Badak, atau sekitar pesisir pantai, lipatannya hanya berkisar 40-60 derajat,” terangnya.

Halaman 
Tag berita:
IDEhabitat