Selasa, 2 Juli 2024

Momen Proklamasi yang Diabadikan Mendur Bersaudara

Jumat, 3 Maret 2023 16:57

KENANGAN - Kolase Tiga Foto Bersejarah yang diabadikan oleh Alex dan Frans Mendur. / Foto: IST

IDENESIA.CO - Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 merupakan peristiwa sejarah sebagai permulaan Bangsa Indonesia menjadi negara yang berdaulat di mata dunia. 

Bagaimana peristiwa menjadi bukti yang nyata ? Momen itu ternyata diabadikan oleh Mendur bersaudara melalui kamera foto.

Saat ini foto yang tersebar dan sering dilihat hanya 5 foto yaitu Sukarno saat membaca Teks Proklamasi, penaikan bendera, teks proklamasi dalam tulisan tangan, teks proklamasi dalam ketikan, dan Moh. Hatta saat upacara berlangsung.

Namun berdasarkan penelitian Kantor Berita Antara dan Yayasan Bung Karno tahun 2012, ditemukan 13 foto karya Frans Mendur lainnya dan diduga masih ada foto lainnya yang belum ditemukan (Rondonuwu, 2017).

Peristiwa pembacaan teks Proklamasi kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno-Hatta serta dilakukan pengibaran bendera sang saka merah putih di kediaman Soekarno, di jalan Pegangsaan Timur No.56 Jakarta Pusat.

Momen bersejarah itu juga diabadikan oleh dua fotografer asal Minahasa, Sulawesi Utara, yakni Alexius Impurung Mendur dan Frans Soemarta Mendur yang secara sukarela mengabadikan peristiwa langka bagi bangsa Indonesia itu.

Foto hasil karya mereka kemudian menjadi satu-satunya foto otentik yang berhasil merekam peristiwa bersejarah Indonesia.

Profil Mendur Bersaudara 

POTRET - Ilustrasi Frans Mendur dan Alex Mendur.sumber:tagarid

 

Siapa Mendur Bersaudara? Alex dan Frans Mendur merupakan dua bersaudara dari daerah Kawangkoan, Minahasa, Sulawesi Utara yang sama-sama saling menyukai dunia fotografi.

Dikutip dari penelitian bertajuk Peran IPPHOS dalam Revolusi Kemerdekaan Indonesia 1945-1949 (2015), Yudi Rahardjo menjelaskan Alex Mendur dilahirkan 7 November 1907 dari pasangan August Mendur dan Ariance Mononimba.

Alex dilahirkan sebagai anak sulung dari 11 bersaudara.

Sementara itu Frans Mendur, sang adik, lahir 6 tahun kemudian yakni pada tahun 1913 saat Alex kecil yang kelak juga menyukai ilmu bumi masih tinggal di Minahasa.

Ketertarikan itu membawa nasib baik berpihak pada Alex, dia kemudian dipertemukan dengan saudara sekaligus mentornya Anton Nayoan yang fasih berbahasa Belanda, Inggris, dan Melayu dan mengenalkannya fotografi.

Karier Alex sebagai wartawan foto dimulai pada tahun 1925 saat dia bekerja di harian Java Bode.

Alex menjadi satu-satunya fotografer berkebangsaan Indonesia di media berbahasa Belanda di Jakarta tersebut.

Setelah 11 tahun bekerja sebagai wartawan, Alex  kemudian bekerja di Koninklijke Paketvaart Maatschappij atau Perusahaan Pelayaran Kerajaan.

Ia ditempatkan di bagian publikasi dan reklame pada tahun 1936. Saat Jepang menginvasi Indonesia tahun 1942, Alex kemudian masuk dalam barisan propaganda dan pelopor.

Di sana ia ditunjuk pemerintah Jepang untuk bekerja sebagai kepala bagian fotografi kantor berita Domei.

 Pekerjaannya sebagai wartawan foto inilah yang kemudian memberi kesempatan bagi Alex untuk melakukan berbagai dokumentasi dari setiap peristiwa di Indonesia masa itu.

Halaman 
Tag berita:
IDEhabitat