Jumat, 5 Juli 2024

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Padat Penduduk Menyebabkan Sesar Lembang Lebih Bahaya dari Cimandiri

Rabu, 23 November 2022 17:0

SESAR LEMBANG - Sesar Lembang membentang sepanjang 29 km dari Lembang, Kabupaten Bandung Barat hingga Jatinangor, Sumedang. (IST)

IDENESIA.CO - Menurut data Stasiun Geofisika Bandung per Juni 2022 paling tidak ada enam sesar alias patahan yang ada di Jawa Barat yakni Sesar Cimandiri, Baribis, Cipamingkis, Garsela, Citarik, dan Lembang  yang berpotensi menyebabkan lindu berbahaya.

Diduga sersar Cimandiri ini menjadi penyebab kerusakan dan kematian di Gempa Cianjur, Senin(21/11) Jawa Barat 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap Sesar Cimandiri merupakan penyebab gempa Cianjur dengan magnitudo 5,6. Gempa tersebut menyebabkan banyak rumah rusak sekaligus korban jiwa yang mencapai 268 orang (menurut data BNPB per Selasa, 22 November).

Salah satu sesar yang lama dibicarakan soal potensi gempanya adalah sesar Lembang. Pada awal 2021, warga Bandung bahkan dihebohkan oleh hoaks soal gempa yang akan muncul karena sesar ini.

BMKG mengatakan teknologi yang ada saat ini hanya bisa mendeteksi pergerakan lempeng, tapi tidak bisa mengetahui kapan gempa terjadi. Sesar Lembang sendiri merupakan satu dari 81 sesar yang aktif di Indonesia. Ia berlokasi di 8 hingga 10 kilometer sebelah utara kota Bandung.

Sesar Lembang memiliki patahan sepanjang 29 kilometer yang masih aktif bergerak. Kecepatan pergerakannya mencapai 6 milimeter per tahun.

Terdapat enam segmen patahan yang tidak lurus di sesar Lembang. Enam patahan itu adalah Cimeta, Cipogor, Cihideung, Gunung Batu, Cikapundung, dan Batu Lonceng.

Halaman 
Tag berita:
IDEhabitat