IDENESIA.CO - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tidak hanya memastikan ketersediaan beras di daerahnya dalam kondisi aman, tetapi juga mendorong pembelian beras dari petani lokal guna memperkuat ketahanan pangan daerah.
"Kita lihat beras stok kita lumayan ada 7.400 ton. Ini cukup untuk empat sampai lima bulan ke depan sesuai dengan instruksi Badan Pangan Nasional (Bapanas) bulog juga harus membeli sekitar 450 ton beras dari petani lokal yang sedang digarap di Samarinda. Insyaallah ke depan pangan kita aman," ujar Marnabas pada Rabu (26/2/2025).
Selain menjaga stok, Pemkot juga mengandalkan Toko Penyeimbang untuk mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas harga bahan pokok toko-toko ini tersebar di beberapa lokasi, seperti Pasar Merdeka, Pasar Sungai Dama, Pasar Baqa, dan Pasar Segiri.
"Namanya Toko Penyeimbang dia tidak boleh menjual harga di luar harga yang sudah ditetapkan kalau ada toko yang menjual di atas harga pasar, kasih tahu kita. Tapi tidak boleh juga terlalu rendah karena bisa merusak harga pasar," jelasnya.
Sebagai contoh, harga beras di Toko Penyeimbang dijual Rp 63.000 per karung di Pasar Merdeka, Pasar Segiri, dan Pasar Sungai Dama, sementara di Pasar Baqa sedikit lebih tinggi, yakni Rp 65.000. Harga ini masih berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 65.500.
"Seperti minyak goreng, dijual Rp 17.500. di pasar penyeimbang ini memamg tugasnya memang untuk menyeimbangkan harga," pungkasnya.
(Redaksi)