Gugusan pulau dengan hiasan hutan bakau, seluruhnya serasi menciptakan kemolekan alam cantik.
"Ini Danau Penyu, habitat penyu hidup, bertelurnya di Pulau Kaniungan," kata Armansyah, motoris kapal, kala kami melintasi gugusan pulau-pulau kecil itu.
Jalur ini diambil guna menghindari hantaman ombak di muara Teluk Sulaiman.
Ternyata benar. Baru saja kapal kami berada di muara. Ombak satu meter lebih menghantam kapal kami, berubi-tubi.
Perjalanan yang mestinya ditempuh dalam waktu 30 menit, berujung lebih lama. Satu jam!
"Perjalanan normal 30 menit, tadi lebih lama sekitar satu jam," lanjut sang motoris.
Kapal kami terombang-ambing mencari jalan terbaik menghindari ombak.
Perjuangan berat kami akhirnya dibayar kontan.
Benar kata orang, pulau itu indah sekali.
Sebuah wisata bahari berada di ujung hidung Kalimantan.
Nyaris seluruh pulau berjajar pohon kelapa melampai ke siapa saja, kala angin menerpa daunnya.