Rabu, 22 Januari 2025

Resmi Gabung BRICS, Keuntungan dan Kerugian Bagi Indonesia

Kamis, 16 Januari 2025 20:0

Menteri Luar Negeri RI Sugiono berada di Kazan untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus di Kazan, Rusia, Kamis (24/10/2024). (ANTARA/HO-Photohost agency brics-russia2024.ru)

IDENESIA.COIndonesia kini resmi menjadi anggota penuh BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan), kelompok negara-negara dengan ekonomi besar yang memegang peranan signifikan dalam perekonomian global.

Keputusan ini diumumkan oleh pemerintah Brasil pada Senin (06/01), yang menginformasikan bahwa Indonesia telah diterima sebagai anggota tetap dalam kelompok tersebut, dengan kesepakatan tercapai sejak tahun 2023.

Bergabungnya Indonesia dengan BRICS memberikan peluang strategis yang luas, baik dari segi ekonomi, politik, maupun diplomasi internasional. Sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia dipandang memiliki potensi besar untuk memperluas akses ke pasar global, investasi, dan teknologi, serta memperkuat posisinya dalam forum-forum internasional.

Keuntungan Indonesia Bergabung dengan BRICS

  1. Peningkatan Kerja Sama Ekonomi
    Bergabung dengan BRICS memungkinkan Indonesia untuk meningkatkan kerja sama dengan negara-negara berkembang lainnya, membuka peluang baru dalam perdagangan dan investasi. Kerja sama yang lebih erat ini akan memperluas jaringan ekonomi Indonesia di kancah global.
  2. Suara Indonesia dalam Pengambilan Keputusan Global
    Sebagai anggota penuh, Indonesia akan memiliki peluang lebih besar untuk memastikan aspirasi dan kepentingan negara ini terwakili dalam pengambilan keputusan global. Ini memberi Indonesia peran lebih besar dalam membentuk kebijakan internasional yang berpengaruh.
  3. Peran Aktif dalam Kerja Sama Multilateral
    Indonesia dapat berperan lebih aktif dalam memajukan tatanan global yang lebih inklusif dan berkeadilan. Melalui BRICS, Indonesia akan berkontribusi pada upaya bersama dalam memecahkan tantangan global, termasuk ketahanan pangan, perubahan iklim, dan isu kesehatan masyarakat.
  4. Akses ke Pasar yang Lebih Luas
    Indonesia akan memperoleh akses yang lebih luas ke pasar internasional melalui kerjasama dengan negara-negara anggota BRICS. Hal ini sangat menguntungkan bagi sektor perdagangan dan industri domestik yang dapat menjangkau pasar yang lebih besar dan beragam.
  5. Menghadapi Tantangan Global Bersama
    Kerja sama yang lebih erat dalam menghadapi masalah global seperti perubahan iklim, krisis kesehatan, dan ketahanan pangan memberikan Indonesia kesempatan untuk berkolaborasi dengan negara-negara besar lainnya dalam mencari solusi yang lebih efektif.


Potensi Kerugian Bergabung dengan BRICS:

Namun, meskipun banyak manfaat yang ditawarkan, Indonesia juga harus mempertimbangkan beberapa potensi kerugian yang bisa timbul dari keanggotaannya dalam BRICS.

  1. Ketergantungan terhadap Negara Anggota BRICS
    Indonesia berpotensi menghadapi risiko ketergantungan yang lebih tinggi terhadap ekonomi negara-negara besar dalam BRICS, terutama China dan India. Ketergantungan ini bisa menjadi masalah jika terjadi ketegangan atau perubahan kebijakan ekonomi di antara negara-negara tersebut yang berdampak negatif pada Indonesia.
  2. Asumsi Keberpihakan terhadap China dan Rusia
    Dengan bergabung dalam BRICS, ada kemungkinan muncul asumsi bahwa Indonesia lebih berpihak kepada China dan Rusia, dua negara penggerak utama dalam blok ini. Hal ini dapat menimbulkan persepsi negatif atau ketidaknyamanan dalam hubungan Indonesia dengan negara-negara lain yang mungkin tidak sejalan dengan kebijakan China dan Rusia.
  3. Pembatasan Kolaborasi yang Efektif
    Perbedaan kepentingan ekonomi di antara negara-negara anggota BRICS, seperti persaingan antara China dan India, dapat mengurangi efektivitas kerja sama dalam kelompok ini. Selain itu, tantangan ekonomi yang dihadapi negara-negara seperti Rusia, Brasil, dan Afrika Selatan bisa mempengaruhi stabilitas dan kemajuan bersama dalam kelompok tersebut.
    Dengan bergabungnya Indonesia dalam BRICS, negara ini memiliki peluang besar untuk memperluas pengaruh dan memperkuat perekonomian globalnya. Namun, Indonesia juga harus berhati-hati dalam menavigasi dinamika internal BRICS dan menjaga keseimbangan dalam hubungan internasional untuk memaksimalkan manfaat yang dapat diperoleh.

(Redaksi) 

Tag berita:
IDEhabitat