Jumat, 5 Juli 2024

Sosok Dokter Perempuan dan Pejuang Bernama Julie Sulianti Saroso

Rabu, 10 Mei 2023 13:16

POTRET - Profil sosok Sulianti Saroso(rspi-suliantisaroso.com)

IDENESIA.CO - Sosok dokter perempuan bernama Julie Sulianti Saroso diabadikan pada Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso

Rumah Sakit in  menjadi tempat perawatan intensif pasien Covid-19 di Indonesia.

Dilansir dari portal resmi Provinsi DKI Jakarta, perempuan kelahiran Karangasem, Bali tanggal 10 Mei 1917 memiliki nama panjang Julie Sulianti Saroso

Nama Julie Sulianti Saroso diabadikan dalam penamaan RS Penyakit Infeksi (RSPI) Prof Dr Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Sulianti semula menempuh pendidikan dokter di sekolah tinggi kedokteran, Geneeskundige Hoogeschool te Batavia (GHS/GH te Batavia). Ia ingin jadi dokter seperti ayahnya, dikutip dari laman Google.

Sekolah Sulianti dibuka saat ia berusia 10 tahun pada 1927. Ini lembaga pendidikan tinggi ketiga di Hindia Belanda setelah kampus THS Bandung pada 1920, cikal bakal Institut Teknologi Bandung (ITB).

Di GHS, lulusannya dapat berpraktik baik di Hindia Belanda maupun Belanda. Ini berbeda dengan lulusan Sekolah Dokter Jawa STOVIA, yang dapat berpraktik di Hindia Belanda tetapi harus lanjut sekolah untuk dapat hak praktik seperti dokter Belanda.

Perkuliahan Sulianti di GHS mirip dengan fakultas kedokteran di Belanda. Ia belajar dari dasar seperti kimia, fisika, zoologi, botani, kemudian anatomi, patologi umum, dan farmakologi umum.

Masa kuliah Sulianti di tahun lebih tinggi juga mempelajari ilmu penyakit dalam, bedah, penyakit kulit dan kelamin, bakteriologi, hingga kedokteran forensik. Seperti dokter zaman ini, ia juga menjalani magang klinik sebagai co-assistant.

Menjadi Dokter dan Pejuang

Tamat dari sekolah kedokteran pada 1942, Sulianti bekerja di Centrale Burgerlijke Hospitaal (CBZ) Jakarta, yang kini jadi RS Umum Pusat Nasional (RSPUN) Dr Cipto Mangunkusomo. Ia bekerja di bagian penyakit dalam.

Sulianti kemudian bekerja di bagian penyakit anak di RS Bethesda Yogyakarta.

Pada 1947, Sulianti ikut delegasi KOWANI ke New Delhi, menghadiri Konferensi Perempuan se-Asia. Di situ, Sulianti dan teman-teman menggalang pengakuan resmi bagi kemerdekaan Indonesia, dikutip dari Indonesia.go.id

Halaman 
Tag berita:
IDEhabitat