"Pulau membelah di bagian hulu, membentuk daratan seperti pulau atau delta, dua aliran sungai Dumaring kembali menyatu bagian hilirnya," kata Salehuddin, pengelola wisata Taman Sungai Dumaring.
Tiba di lokasi wisata, kami disamput oleh tarian tradisional dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
Agak unik sebenarnya, ketika mengunjungi wisata di Kaltim, bukan tradisional suku dayak yang digunakan untuk penyambutan.
Tiba di wisata Dumaring, kami justru disambut oleh tarian khas Flobamora.
"Ini bentuk haromonisasi di Dumaring. Kampung trans warga Flobamora hidup berdampingan dengan warga adat setempat," papar Salehuddin.
"Bicara tempat wisata, Dumaring sebagian besar adalah hutan desa, beragam timbuhan tumbuh dari berkayu besar hingga kayu dengan pohon kecil dan sedang," lanjutnya.