Ribuan umat Katolik dari berbagai penjuru Jakarta dan sekitarnya memadati Gereja Katedral Jakarta pada Minggu sore (18/5), dalam sebuah misa syukur ya...
IDENESIA.CO - Ribuan umat Katolik dari berbagai penjuru Jakarta dan sekitarnya memadati Gereja Katedral Jakarta pada Minggu sore (18/5), dalam sebuah misa syukur yang penuh haru dan khidmat untuk merayakan pelantikan Paus Leo XIV sebagai pemimpin baru Gereja Katolik dunia.
Misa yang dimulai pukul 16.30 WIB itu dipimpin langsung oleh Kardinal Ignatius Suharyo dan Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Monsinyur Piero Pioppo.
Sejak siang hari, umat mulai berdatangan dan memenuhi bangku-bangku katedral, dengan sebagian lainnya mengikuti ibadat dari layar-layar tambahan yang dipasang di pelataran gereja.
Dalam sambutannya, Kardinal Suharyo menyampaikan bahwa misa ini bukan hanya bentuk rasa syukur, tetapi juga tanda solidaritas umat Katolik Indonesia terhadap Gereja universal yang tengah memasuki babak baru dalam kepemimpinannya.
“Kita bersyukur atas terpilihnya Paus Leo XIV dan kita mendoakan agar beliau diberi kekuatan oleh Roh Kudus untuk memimpin Gereja di tengah tantangan zaman ini,”ujar Kardinal Suharyo di hadapan umat.
Menjelang akhir misa, umat diajak berdiri dan mengangkat doa bersama untuk Paus Leo XIV. Suasana menjadi sangat hening dan penuh kekhusyukan saat nama sang Paus disebut dalam doa syukur dan harapan.
“Semoga beliau dianugerahi hikmat, keberanian, dan kelembutan hati dalam menggembalakan umat Tuhan di seluruh dunia,”pungkas Kardinal Suharyo.
Monsinyur Pioppo, yang mewakili Takhta Suci Vatikan di Indonesia, menambahkan bahwa misa ini adalah bukti nyata bahwa Gereja Katolik adalah satu tubuh yang hidup dan bergerak bersama, meskipun terbentang di berbagai belahan dunia.
“Dari Vatikan hingga Jakarta, dari Eropa hingga Asia, Gereja bersatu dalam doa dan kasih untuk Bapa Suci kita yang baru,”katanya dalam homili.
Sebagai informasi, Paus Leo XIV, yang memiliki nama asli Robert Francis Prevost, resmi terpilih sebagai Paus ke-267 pada 8 Mei 2025, menggantikan mendiang Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April lalu. Ia dilantik dalam upacara yang berlangsung megah di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, dan dihadiri oleh pemimpin-pemimpin dari berbagai negara.
Dalam pelantikan tersebut, Paus Leo XIV menerima pallium dan cincin nelayan simbol otoritas apostolik dan pelayanan yang menandai awal masa kepemimpinannya di Takhta Suci.
Misa syukur di Jakarta ini mencerminkan betapa umat Katolik Indonesia turut merasakan pentingnya transisi kepemimpinan di Vatikan. Bagi banyak umat, kehadiran Paus yang baru bukan sekadar peristiwa institusional, melainkan juga sumber harapan baru bagi arah Gereja Katolik ke depan.
Maria Elisabeth, salah satu umat yang hadir dari Bekasi, mengaku terharu bisa ikut misa syukur secara langsung.
“Saya merasa terhubung langsung dengan Gereja Katolik sedunia. Momen ini membuat saya lebih semangat dalam hidup beriman,”ujarnya.
Dengan berakhirnya misa sekitar pukul 18.00 WIB, umat pun meninggalkan gereja dengan wajah-wajah penuh harapan dan semangat baru, membawa pulang semangat persatuan yang digaungkan dalam perayaan hari itu.
(Redaksi)