IDENESIA.CO – Penutupan pemerintahan Amerika Serikat (government shutdown) yang telah berlangsung lebih dari 40 hari diperkirakan segera berakhir setelah Senat meloloskan rancangan undang-undang kompromi untuk membuka kembali layanan federal. Namun menjelang titik krusial itu, Presiden Donald Trump justru memicu kontroversi baru dengan mengancam akan memotong gaji para pengatur lalu lintas udara (air traffic controllers) yang tidak masuk kerja selama shutdown.
Ancaman tersebut ia sampaikan melalui platform media sosialnya, Truth Social, pada Senin (10/11/2025) waktu setempat. Pernyataan itu muncul di tengah kekacauan besar dalam dunia penerbangan AS, yang mengalami pembatalan ribuan penerbangan akibat kekurangan staf dan beban kerja luar biasa di fasilitas pengatur lalu lintas udara.
“Semua pengatur lalu lintas udara harus segera kembali bekerja, SEKARANG!!!” tulis Trump.
“Mereka yang tidak kembali bekerja akan mendapat potongan gaji yang signifikan,” lanjutnya.
Tidak hanya memberikan ancaman, Trump juga menawarkan bonus 10.000 dolar AS (sekitar Rp 166 juta) bagi para petugas yang tetap masuk kerja selama shutdown berlangsung.
“Saya akan merekomendasikan bonus itu untuk para PATRIOT HEBAT yang tidak mengambil cuti selama penutupan ini,” ujarnya.
Namun ketika diwawancarai Fox News mengenai sumber dana bonus tersebut, jawaban Trump justru menambah polemik.
“Saya tidak tahu. Akan saya dapatkan dari suatu tempat. Saya selalu menemukan uang dari suatu tempat,” katanya.
Ancaman Trump datang di saat sektor penerbangan AS berada dalam kondisi paling kacau dalam satu dekade terakhir. Berdasarkan data situs pelacak penerbangan FlightAware, sebanyak 2.300 penerbangan dibatalkan pada Senin, sementara lebih dari 8.700 penerbangan lainnya tertunda.
Maskapai juga telah mengantisipasi pembatalan lanjutan untuk lebih dari 1.100 penerbangan pada Selasa.
Pemerintahan Trump sebelumnya memang telah memerintahkan pengurangan 10 persen penerbangan di puluhan bandara besar akibat kekurangan staf. Kondisi ini diperburuk dengan meningkatnya jumlah penumpang menjelang libur Thanksgiving, salah satu musim perjalanan tersibuk di AS.
“Situasinya benar-benar gila pagi ini, kata Jack Nicks, Saya sampai harus memastikan berkali-kali bahwa penerbangan saya tidak dibatalkan.” seorang penumpang di Bandara Internasional Miami.
Ancaman pemotongan gaji dari Trump memicu kemarahan besar di kalangan pengatur lalu lintas udara. Serikat mereka, National Air Traffic Controllers Association (NATCA), mengeluarkan pernyataan keras yang menyebut bahwa anggotanya telah bekerja tanpa gaji selama lebih dari 40 hari.
“Sebagian besar dari para profesional terlatih dan terampil ini tetap menjalankan salah satu pekerjaan paling menegangkan di dunia tanpa bayaran. Banyak yang bekerja enam hari seminggu, sepuluh jam per hari,” demikian pernyataan resmi NATCA.
Presiden NATCA, Nick Daniels, menegaskan bahwa para pengatur lalu lintas udara seharusnya tidak dijadikan tumbal politik dalam perselisihan anggaran.
“Pengatur lalu lintas udara tidak boleh menjadi pion politik selama penutupan pemerintah,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu anggota serikat, Amy Lark, membagikan kondisi keluarganya yang semakin terdesak karena ia dan suaminya keduanya pegawai federal tidak menerima gaji selama shutdown.
“Kemarin, anak-anak saya bertanya berapa lama lagi kami bisa tetap tinggal di rumah, Menjawab pertanyaan itu sungguh menyakitkan.” katanya dengan suara bergetar.
Dari ranah politik, ancaman Trump menuai kritik tajam, terutama dari legislator Partai Demokrat. Anggota Kongres, Rick Larsen, mengatakan bahwa komentar Trump tidak tepat dan berpotensi merusak moril pekerja yang selama ini menjaga keselamatan penerbangan nasional.
“Para pria dan wanita yang bekerja berjam-jam di menara kendali udara untuk menjaga keselamatan penerbangan negara ini pantas mendapat ucapan terima kasih, bukan serangan tak beralasan atas patriotisme mereka,” kata Larsen.
Di tengah tensi politik dan kekacauan transportasi, ada sinyal bahwa krisis pemerintahan terpanjang dalam sejarah AS ini segera mereda. Senat meloloskan rancangan undang-undang kompromi dengan suara 60-40, setelah beberapa senator Demokrat mendukung langkah Partai Republik untuk membuka kembali pemerintahan hingga Januari.
“Negara kita akan segera dibuka kembali,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.
Salah satu senator Demokrat pendukung kompromi, John Fetterman, menulis di platform X
“Berilah makan untuk semua orang. Bayar pekerja pemerintah dan militer. Akhiri kekacauan di bandara. Negara di atas partai.”
Namun, Presiden NATCA Nick Daniels memberi peringatan penting meski pemerintahan dibuka kembali, gaji para pengatur lalu lintas udara tidak akan langsung kembali normal.
“Setelah shutdown 2019, butuh dua setengah bulan sebelum semua pengatur lalu lintas udara menerima gaji mereka, Dan 30 Januari sudah di depan mata.” katanya.
Shutdown kali ini telah membuat lebih dari satu juta pegawai federal tidak menerima gaji sejak 1 Oktober. Di sektor penerbangan, beban kerja meningkat tajam akibat kekurangan staf, sementara banyak pekerja harus meminjam uang, meminta bantuan keluarga, atau menjual barang pribadi untuk bertahan hidup.
Bagi pekerja seperti Amy Lark, krisis ini bukan hanya perdebatan politik tetapi persoalan kesejahteraan dan kelangsungan hidup keluarga.
“Kami mencintai pekerjaan kami dan kami tahu tanggung jawab kami besar, Tapi kami juga manusia. Kami punya keluarga yang perlu makan dan biaya sewa rumah yang harus dibayar.” ujarnya.
(Redaksi)
