Maju Mundur AS Beli Nikel Indonesia
"AS akan membutuhkan lebih banyak dari sekedar nikel Kanada dan Australia, jadi AS perlu membeli nikel dari Indonesia, AS senang membeli nikel Indonesia karena Indonesia masuk dalam rencana rantai pasok AS di masa depan,"
Tapi, Indonesia bukan Mitra Perdagangan Bebas Amerika Serikat, Presiden Jokowi telah berulang kali membujuk AS supaya masuk dalam perjanjian perdagangan bebas terbatas atau limited (Free Trade Agreement) FTA. Analis menilai tantangannya ada di Kongres Amerika.
Analis ekonomi internasional Cullen Hendrix menyatakan sektor nikel Indonesia dipandang oleh perspektif Washington sebagai anak perusahaan yang kurang lebih dimiliki oleh kepentingan Tiongkok.
"Itulah kenapa saya pikir, modal politik dan kemauan yang terbatas di Washington untuk meningkatkan hubungan bilateral melalui perjanjian perdagangan bebas terbatas khusus," ungkap Hendrix.
Investasi Tiongkok memang banyak terdapat dalam tambang dan pengolahan nikel di Indonesia. Namun untuk membangun rantai pasok non Tiongkok, perusahaan Amerika atau negara-negara Barat belum tertarik.
"Perusahaan barat tidak akan masuk ke sana, kecuali mereka berpikir adanya semacam subsidi yang signifikan, kalau ada perjanjian khusus mineral kritis, ini akan menjadi pemantik dan sinyal untuk perusahaan barat untuk ikut terlibat," jelas Hendrix.
(Redaksi)