IDENESIA.CO - Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi menyebut dua persolan yang dihadapai Pemerintah Kota Samarinda (Pemkot Samarinda) dalam mengatasi stunting di Samarinda yakni perilaku hidup bersih dan tingkat kunjungan ke Posyandu masyarakat yang masih rendah.
Hal ini Ia sampaikan pada Kamis (13/6/2024) dalam rapat monitoring koordinasi dan pendampingan tim percepatan penurunan stunting (TPPS) Kota Samarinda tahun 2024 secara video conference.
Rusmadi menegaskan komitmen Pemerintah Kota Samarinda dalam mengatasi masalah stunting yang masih menjadi tantangan kesehatan di wilayah tersebut.
"Sepanjang tahun 2024, TPPS Kota Samarinda telah melaksanakan berbagai kegiatan koordinatif dan strategis," ucapnya.
Ia mengatakan bahwa salah satu langkah penting yang telah diambil adalah pelaksanaan rembug stunting hingga tingkat kelurahan.
"Pada tahun 2024 ini, Rembug Stunting sudah dilakukan sampai tingkat kelurahan dan berjalan dengan baik," ujar Rusmadi.
Ia menekankan bahwa pelaksanaan Rembug Stunting ini merupakan bukti komitmen dan kolaborasi berbagai pihak untuk menurunkan angka stunting di Samarinda ada berbagai program, aksi, dan intervensi yang telah dilakukan oleh TPPS Kota Samarinda.
"Sejumlah program, aksi, dan intervensi spesifik dan sensitif pun dilakukan, baik dalam bidang pangan, gizi, maupun sanitasi. Walaupun belum sepenuhnya maksimal, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, tingkat stunting di Kota Samarinda menurun dari 25,3 persen pada tahun 2022 menjadi 24,4 persen di tahun 2023," sebutnya.