Selasa, 2 Juli 2024

Bekantan, Kera Berhidung Panjang Maskot Pulau Kalimantan

Senin, 12 Desember 2022 15:55

POTRET - Maskot Pulau Kalimantan "Bekantan"./ Foto:IST

IDENESIA.CO - Maskot Pulau Borneo atau Kalimantan yaitu bekantan atau Nasalis Larvatus.Saat ini populasi bekantan sudah sangat mengkhawatirkan, diperkirakan hanya 20 ribuan di Pulau Borneo, Sabah, Brunei, dan Serawak.

Spesies primata satu ini adalah primata langka dan endemik Kalimantan. Saat ini IUCN Redlist mengkategorikan hewan ini dalam status konservasi “Terancam” (Endangered). Satwa ini dijadikan maskot (fauna identitas) provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan SK Gubernur Kalsel No. 29 Tahun 1990 tanggal 16 Januari 1990.

Banyak sebutan nama yang dimiliki bekantan  dari berbagai daerah dan negara. Orang Inggris menyebutnya Long-Nosed Monkey atau Proboscis Monkey. Di Malaysia disebut dengan nama Kera Bekantan, Bangkatan untuk Bruney, dan Neusaap di Belanda. Orang Kalimantan sendiri memberikan beberapa nama untuk si kera seksi satu ini seperti Kera Belanda, Pika, Bahara Bentangan, Raseng, dan Kahau.

Ciri khas yang sangat mencolok selain memiliki hidung besar, ternyata punya perbedaan fisik antara betina dan jantan.

 Untuk bekantan jantan hidung yang dimiliki lebih besar daripada yang betina tapi hidung betina tidak sekecil monyet. Hidung bekantan jantan begitu besar yang terlihat menggantung di atas mulut. Bila ingin makan si jantan ini harus mendorong hidungnya keluar dari mulut agar dapat meletakkan makanan ke dalam mulut mereka.

Selain itu, bekantan pandai memainkan ekspresi dalam berbagai kondisi, seperti saat marah dan gembira maka hidung mereka akan membengkak dan berubah merah.

Bila dalam keadaan bahaya bekantan akan mengeluarkan suara mirip klakson mobil yang keras seperti peringatan dan hidung mereka akan menonjol lurus. Bagi bekantan hidung memiliki fungsi sebagai resonator ketika bekantan bersuara.  

Perut besar yang dimiliki bekantan membuat sistem pencernaan mereka bisa memakan daun sebagai pasokan makanan utama mereka.
Halaman 
Tag berita:
IDEhabitat