Jumat, 22 November 2024

Bekantan, Kera Berhidung Panjang Maskot Pulau Kalimantan

Senin, 12 Desember 2022 15:55

POTRET - Maskot Pulau Kalimantan "Bekantan"./ Foto:IST

Bekantan melahirkan satu bayi dalam satu musim. Periode kehamilan mereka adalah sekitar 166 hari. Biasanya mereka melahirkan bayi pada malam hari dan bayi yang baru lahir memiliki wajah biru dan bulu hampir hitam yang masih jarang-jarang.  Di usia 3 sampai 4 bulan terjadi perubahan warna pada anak bekantan, semua itu menandakan mereka sudah dewasa.

Para betina saling bekerja sama, dimana mereka saling menjaga dan menyusui anak-anak bekantan lain. Bayi ini baru bisa lepas dari sang ibu setelah satu tahun, di saat sang ibu sudah memiliki bayi lainnya. Bekantan jantan akan mencapai kematangan seksual pada sekitar 4-5 tahun dan betina dalam empat tahun. Saat itu usia mereka sekitar 20 tahun.

Bekantan masuk dalam keluarga spesies Genus Nasalis yang memiliki dua subspecies Nasalis larvatus larvatus dan Nasalis larvatus orientalis.Untuk Nasalis larvatus larvatus tinggal hampir di seluruh bagian pulau Kalimantan, sedangkan Nasalis larvatus orientalis berdiam di bagian timur laut dari Pulau Kalimantan. Bekantan dikenal sebagai hewan yang sulit ditangkap, lebih senang tingggal di hutan campuran, hutan bakau, hutan mangrove, hutan dataran rendah dekat air tawar, dan sungai.

Hewan ini lebih memilih beristirahat dan tidur di hutan tak jauh dari aliran air. Mereka biasanya menghindari daerah-daerah terbuka dan pemukiman manusia. Bekantan biasanya tidak bergerak lebih jauh dari 1.969 kaki (600 m) dari sungai atau perairan. Bekantan dikenal sebagai perenang terbaik, tetapi berenang bila diperlukan saja.

Pada tahun 1994, populasi bekantan di Kalimantan ditaksir sejumlah 114.000 ekor (Bismark, 2002). Namun dalam simposium PHVA bekantan tahun 2004, populasi bekantan ditaksir tinggal 25.000 ekor, dan yang berada di kawasan konservasinya 5.000 ekor. (K-RG).

(Redaksi)

Halaman 
Tag berita:
IDEhabitat