"Masing-masing anggota kelompok tani membawahi petak sawah seluas 2.000 meter persegi," kata Ricky.
Hasil panen di lahan bekas tambang ini mencapai 3,5 hingga 4 ton per hektar, lebih tinggi dibandingkan panen sebelumnya yang rata-rata hanya 2,5 ton per hektar.
"Dari hasil setiap panen, pendapatan mencapai Rp28 juta sampai Rp32 juta dalam satu periode tanam," ungkap Ricky.
Keberhasilan program ini menunjukkan bahwa lahan bekas tambang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Ini sekaligus merupakan wujud dari penerapan prinsip-prinsip penambangan yang baik sesuai dengan peraturan yang ada," pungkas Ricky.
(Redaksi)