IDENESIA.CO - Ribuan massa aksi demonstran dari berbagai kalangan mulai rakyat sipil biasa, artis, mahasiswa, hingga akademisi melakukan demonstrasi besar-besaran di gedung DPR Jakarta mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait ambang batas calon kepala daerah, diwarnai dengan pesan teror kepada para komika dan para konten kreator.
Komika pertama yang mengaku mendapat pesan teror itu adalah Pandji Pragiwaksono.
Dalam unggahannya di platform X, Pandji mendapat pesan yang mengaku dari Bareskrim Polri.
Teror ini diduga buntut dari sikap komika tersebut dan beberapa figur publik lainnya yang lantang menyuarakan aksi Darurat Demokrasi sejak Rabu (21/8/2024) kemarin.
"Pandji mohon datang ke kantor Bareskrim, BACA PESAN INI," demikian chat yang diperlihatkan Pandji.
Selain Pandji, konten kreator sekaligus influencer Andovi da Lopez juga turut mendapat pesan serupa.
Saat mengikuti aksi di depan gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (22/8/2024).
Dalam unggahan video, Andovi memperlihatkan mendapat WhatsApp dari nomor tak dikenal. Pesan itu menuduhnya melakukan provokasi aksi kekerasan dalam unjuk rasa.