Kamis, 21 November 2024

BRIN Ciptakan Beberapa Produk Biosensor Tanggulangi Persoalan Kesehatan Maupun Pencemaran Lingkungan Hidup

Senin, 6 Mei 2024 22:11

POTRET - Produk Biosensor yang dikembanhkan BRIN. / Foto: Istimewa

BRIN telah menjalin kolaborasi dengan pemangku kepentingan lain seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam pengembangan teknologi biosensor untuk peringatan dini bahaya demam berdarah. Targetnya supaya alat deteksi tersebut bisa diimplementasikan di banyak tempat, bahkan di daerah terpencil.

Inovasi dalam desain sensor, material, teknik pemrosesan sinyal, dan metode analisis data sangat penting untuk mengatasi tantangan ini dan memajukan bidang biosensor. Kolaborasi ini dapat dilakukan dengan pihak dalam maupun luar negeri.

Tantangan lainnya bagi BRIN adalah bagaimana piranti biosensor tersebut mencapai sensitivitas dan selektivitas yang tinggi, dengan tetap menjaga stabilitas dan reproduktivitas.

Pada 2024, BRIN terus menjalin kolaborasi riset khususnya terkait sistem biosensor. Sejauh ini, sistem biosensor yang dikembangkan terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bioreceptor atau biorecognition yang berfungsi sebagai agen yang secara langsung mengenai atau bereaksi dengan target; transduser yang merupakan bagian yang mengolah interaksi antara bioreceptor dan target menjadi sinyal yang dapat dibaca oleh sistem akuisisi data. Sedangkan sistem akuisisi data merupakan bagian ketiga dari biosensor.

Riset sistem biosensor ini telah dilakukan BRIN bekerja sama dengan ITB, Universitas Padjadjaran, Monash University, National Institute for Materials Science, dan The University of Queensland, Australia. Program riset tersebut mempunyai ruang lingkup biosensing, biophysics, bio-photonics, microelectronics, nanomaterial, electronics, data communication, dan wireless communication.

(Redaksi) 

Halaman 
Tag berita:
IDEhabitat