IDENESIA.CO - Tim peneliti di Provinsi Zhejiang, China timur, berhasil mengembangkan serat aerogel yang ultrahangat, ringan, dan tahan lama dengan meniru struktur bulu beruang kutub.
Penelitian ini melibatkan ilmuwan dari Sekolah Tinggi Teknik Kimia dan Biologi serta Jurusan Ilmu dan Teknik Polimer Universitas Zhejiang.
Beruang kutub memiliki bulu dengan inti berpori yang terbungkus dalam cangkang padat. Struktur ini menjaga hewan tersebut tetap hangat dan kering bahkan pada suhu minus 40 derajat Celsius.
Meski demikian, bobotnya relatif ringan, kata Bai Hao, seorang profesor terkemuka di bidang teknik kimia dan biologi. Dia menambahkan bahwa cangkang tersebut berukuran sekitar 20 mikrometer, hampir seperempat dari diameter bulu beruang.
Dengan meniru struktur inti-cangkang tersebut, para ilmuwan membungkus serat aerogel dengan lapisan yang dapat diregangkan, sehingga memberikan peluang untuk mengembangkan serat dan tekstil aerogel multifungsi.
Dibandingkan serat aerogel konvensional, kekuatan dan fleksibilitas serat baru ini mengalami peningkatan sangat besar, sehingga memungkinkan untuk ditenun atau dirajut menjadi kain yang dapat dikenakan.
Pengujian terhadap serat ini menunjukkan bahwa sweter yang dirajut dengan serat ini memiliki ketebalan hanya sepertiga hingga seperlima dari down jacket, namun memiliki performa yang sebanding, tambah Bai.
(Redaksi)