Anhar menilai sulit untuk melakukan pembenahan di Kota Samarinda karena begitu padatnya penduduk, sehingga membutuhkan proses yang begitu panjang.
"Jadi jangan hanya dilihat dari aspek politiknya saja, DOB tidak mudah. Jangan sampai nanti ketika dimekarkan kita tidak punya sumber daya penghasil yang cukup, akhirnya daerah kita ini disuport terus dan menjadi beban bagi pemerintah pusat," tuturnya.
"Jadi jalan satu-satunya adalah memindahkan seluruh aktivitas pemerintahan, apakah itu aktivitas pemerintahan provinsi ataupun aktivitas pemerintah kota ke Samarinda Seberang," sambungnya.
Ia mengatakan mungkin saja ada saatnya pemekaran bisa ini dapat dilakukan, tapi bukan pada saat ini.
"Ke depan karena kepadatan penduduk dan sumber pendapatannya sudah bisa mandiri, itu baru bisa," pungkasnya.
(Advertorial)