Rabu, 15 Januari 2025

Govtech Diharapkan Tingkatkan Penerimaan Negara hingga Rp 1.600 Triliun, Luhut: Digitalisasi Adalah Kunci Efisiensi

Jumat, 10 Januari 2025 19:20

Foto: Konferensi pers perdana Dewan Ekonomi Nasional yang akan dipimpin langsung oleh Ketua DEN didampingi oleh para anggota DEN di Lobby GF Kantor DEN (Ex Kemenko Marves), Gedung BPPT I, Jalan MH Thamrin, Kota Jakarta Pusat, Kamis (9/1/2025)

IDENESIA.CO - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa penguatan GovTech (Government Technology) atau yang dikenal dengan INA Digital dapat meningkatkan penerimaan negara sebesar 6,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB), setara dengan sekitar Rp 1.600 triliun. Pernyataan ini disampaikan Luhut dalam konferensi pers di Gedung BPPT, Jakarta, pada Kamis (9/1/2025).

GovTech atau INA Digital adalah sebuah inisiatif untuk menyatukan layanan digital pemerintah yang sebelumnya tersebar di berbagai platform dan aplikasi.

Luhut menjelaskan bahwa keberadaan platform ini akan membuat pemerintahan lebih efisien, karena seluruh data instansi pemerintah dan penduduk Indonesia akan terintegrasi dalam satu sistem yang dapat dipantau secara real-time.

"Jika program ini berhasil dijalankan dengan baik, kita bisa memperoleh 6,4% dari PDB atau sekitar Rp 1.600 triliun. Angka ini bukan sekadar wacana, kita harus bersama-sama mendukung agar program ini berjalan lancar," kata Luhut.

Dia menambahkan bahwa kritik yang membangun sangat dibutuhkan, tetapi penting untuk memberikan dukungan terhadap implementasi program yang telah disepakati.

Luhut juga menegaskan bahwa pengalaman positif Indonesia dalam penanganan Covid-19 dan sistem Simbara untuk sektor nikel dan kelapa sawit telah menunjukkan bahwa digitalisasi bisa memberikan dampak signifikan. Oleh karena itu, ia yakin bahwa langkah-langkah digitalisasi pemerintah, termasuk penguatan GovTech, akan membawa hasil yang positif.

Halaman 
Tag berita:
IDEhabitat