Sementara itu, Titin menyampaikan, harga daging ayam broiler saat ini telah mengalami penurunan dari semula dijual Rp38 ribu menjadi Rp34 ribu hingga Rp35 ribu per Kg.
"Harga daging ayam broiler turun dari harga kemarin. Turunnya sekitar Rp3 ribu hingga Rp4 ribu per Kg," terang dia.
Titin mengungkapkan, dengan naiknya harga jengkol, otomatis jumlah peminatnya pun dipastikan berkurang. Beda halnya dengan daging ayam, jumlah pembelinya masih tergolong stabil.
"Kata pelanggan sih, dari pada beli jengkol mending juga beli daging ayam. Terus juga kalau jengkol tidak semua orang suka, beda halnya dengan daging ayam yang termasuk kebutuhan pokok, makanya jumlah pembelinya stabil," ungkap dia.
Sementara itu, salah satu pembeli jengkol, Surenti (47) mengaku keberatan dengan naiknya harga jengkol tersebut. Meski demikian, dia masih tetap membelinya sebagai pelengkap bahan lalapan.
"Saya memang kalau beli nggak banyak, karena cuma sebagai pelengkap lalapan aja. Tapi sebagai ibu-ibu tetap keberatan kalau harganya makin mahal. Saya sih penginnya harganya normal lagi," kata dia.
(Redaksi)