Lama hilal saat matahari terbenam pada Rabu, 29 Sya’ban 1444 H atau bertepatan 22 Maret 2023, mulai 31 menit 42 detik di Merauke, Papua sampai dengan lama hilal 37 menit 45 detik di Lhoknga, Aceh.
4. Ijtimak atau konjungsi
Ijtima’ atau konjungsi bulan–matahari adalah sejajarnya matahari dan bulan dalam satu garis bujur ekliptika yang sama secara geosentrik (haqiqy), yakni jika ditinjau dari titik pusat bumi (bukan permukaan bumi).
Meski menempati bujur ekliptika yang sama, pada saat ijtima’ kali ini tidak terjadi gerhana matahari karena kedua benda langit menempati garis lintang ekliptikanya masing–masing.
jtimak bulan awal Ramadan 1444 H ini terjadi pada Rabu Pahing 22 Maret 2023 M pukul 00:25:22 WIB jika merujuk titik lokasi Gedung PBNU Jl. Kramat Raya Jakarta Pusat dengan koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT.
5. Keadaan dan kedudukan hilal
Keadaan hilal adalah kemiringan sabit bulan sempurna. Jika berada di sebelah selatan matahari, maka kemiringan hilal adalah ke selatan. Demikian sebaliknya.
Keadaan hilal pada 22 Maret 2023 miring ke utara. Sementara kedudukan hilal adalah busur yang ditarik sejajar ufuk dari titik pangkal garis tinggi yang tegaklurus ufuk toposentrik menuju pusat cakram.
Matahari hingga berujung di titik dimana pangkal garis irtifa’ hilal berada pada saat Matahari terbenam. Disebut juga as–simtu relatif Matahari dan hilal. Kedudukan hilal pada 22 Maret 2023 berada pada posisi 3 derajat 06 menit 23 detik utara matahari.
6. Letak matahari dan hilal
Letak Matahari adalah busur yang ditarik sejajar ufuk dari titik barat sejati ke titik pangkal garis tinggi yang tegaklurus ufuk toposentrik menuju pusat cakram matahari saat terbenam.