Minggu, 6 Oktober 2024

Asal-usul dan Sejarah

Menelusuri Asal Muasal Daratan Timur Kalimantan, Tengok Cekungan Kutai di Tol Balikpapan - Samarinda

Delta Mahakam Purba Bisa jadi Warisan Nasional

Rabu, 15 Desember 2021 19:53

Menelusuri asal muasal daratan timur Kalimantan, tengok cekungan Kutai di Tol Balikpapan - Samarinda. (IST/Jasamarga Tollroad Operator Balikpapan-Samarinda)

IDENESIABicara kekayaan alam di Kalimantan Timur ( Kaltim) nyaris seluruh orang sepakat perkayuan, yang mengalami masa kejayaan di tahun 1969 hingga era awal 1990an.

Atau mungkin industri pertambangan batu bara saat ini, sebagian juga ada yang menganggap Migas.

Bahkan yang bakal seksi di masa mendatang, industri semen. Jauh dari itu, ternyata kekayaan Kaltim sudah dimulai sejak 15 juta tahun yang lalu.

Kekayaan itu bernama Cekungan Kutai, atau Delta Mahakam Purba.

Begitulah nama yang dikenal tidak hanya seantero Indonesia, tapi juga menggaung hingga mancanegara.

Apa itu Cekungan Kutai atau Delta Mahakam Purba?

Mari menelusuri asal muasal daratan timur Kalimantan.

Tak perlu jauh berpikir, anda bisa menengok Cekungan Kutai yang terpampang jelas di Tol Balikpapan - Samarinda.

Cekungan Kutai atau Delta Mahakam Purba bisa jadi warisan ekologi nasional.

Dari Cekungan Kutai inilah, jadi muasal daratan di wilayah timur Pulau Kalimantan.

Hanang Samodra, Peneliti Utama Badan Geologi Kementerian ESDM RI, memberikan penjelasan.

15 juta tahun yang lalu, edapan lumpur secara konstan terdorong dari dasar laut, dampak pergeseran lempeng.

Dorongan semakin kuat menuju arah Pulau Kalimantan Purba kala itu.

"Endapan ini yang kemudian menjadi Balikpapan, Samarinda, Kukar, dan mengarah ke Kutai Barat," ungkap Hanang.

Hanang bersama tim, sejak tahun 1995 mulai meneliti Delta Mahakam, khususnya Delta Mahakam Purba.

Penelitiannya membawa jauh hingga ke Kutai Barat. Mungkin yang terdekat di kawasan sekitar Kukar (Samboja) dan sekitaran Samarinda.

Bagi yang masih penasaran. Delta Mahakam Purba atau Cekungan Kutai, dapat dilihat secara langsung.

Sikapan tanah kala pembangunan Tol Balikpapan-Samarinda, membuka wajah kecantikan Delta Mahakam Purba.

Saat jalur menerabas bukit-bukit dari Palaran hingga Samboja, terpahatlah lukisan alam baik di sisi kanan maupun kiri jalur tol.

Percayalah, lukisan dengan bentuk lipatan tanah kadang berwarna gelap itu mahal sekali harganya.

Lipatan tanah itu akan membuka tabir, bagaimana daratan sepanjangan ratusan kilometer dapat terbentuk di masa lampau.

Endapan Delta Mahakam Purba ini menghampar dari Balikpapan, Kukar, Samarinda, dan Kubar.

“Endapan yang terangkat itu menjadi susunan semacam ‘kue lapis’ tanah. Lapisan endapan itu paling jelas bisa dilihat mata ketika melewati Tol Balsam, kilometer 53-57 di daerah Samboja (Kukar)," katanya.

"Tapi kalau yg di sekitar Tol Balsam itu tergolong muda, sekitar 3-5 juta tahun yang lalu,” sambung Hanang.

Pertanyaan selanjutnya. Apa spesialnya?

Secara ilmu pengetahuan, Kaltim patut berbangga.

Delta Mahakam menurut Hanang, menjadi yang terbaik di Indonesia.

Alasannya lumayan, Delta Mahakam adalah endapan yang kompleks mulai dari endapan sungai hingga endapan laut tersusun jadi satu di Delta Mahakam, sebuah kompleksitas yang tidak dimiliki delta lain di Indonesia.

"Endapan kompleks mulai dari endapan sungai hingga endapan laut tersusun jadi satu. Di tempat lain juga ada, tapi tidak sekompleks Delta Mahakam,” Hanang kembali menerangkan.

Apalagi Delta Mahakam Purba, yang pastinya menyimpan seluruh rekaman misteri apa yang terjadi dari waktu ke waktu.

Potensi paling nyata menjadikan kawasan Delta Mahakam Purba sebagai wisata ekologi, pendidikan tentang ilmu bumi, dan konservasi.

Sejurus dengan itu, Delta Mahakam Purba bisa dikembangkan menjadi warisan ekologi nasional hingga dunia.

"Itu warisan alam, jangan dilupakan. Seperti halnya karst,” katanya.

Sayangnya, penelitian yang kerap dilakukan oleh peneliti luar negeri di endapan Delta Mahakam Purba, selalu berkaitan dengan potensi minyak dan gas.

Hanya jadi wahana keperluan ekspoitasi alam. (Er Riyadi)

Tag berita:
IDEhabitat