Jumat, 22 November 2024

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Mengenal Parker Solar Probe, Pesawat Luar Angkasa NASA yang Ukir Sejarah Menyentuh Matahari

Pencapaian Terbaik Ilmuwan Antariksa Dekati Inti Tata Surya

Sabtu, 18 Desember 2021 18:16

Mengenal Parker Solar Probe, pesawat luar angkasa NASA yang ukir sejarah menyentuh matahari. Pencapaian terbaik ilmuwan antariksa dekati inti tata surya. (Foto/ NASA/Johns Hopkins APL)

IDENESIA.COCatatan NASA menyentuh matahari jadi sorotan baru-baru ini.

Mereka berhasil melakukan pencapaian terbaik pesawat luar angkasa untuk mendekati inti tata surya alias matahari.

Persisnya NASA mengumumkan bahwa pesawat luar angkasa tersebut telah 'menyentuh' atmosfer matahari atau dikenal sebagai korona, pada Selasa 14 Desember 2021.

Ya, pesawat luar angkasa NASA itu berhasil menyentuh matahari setelah menempuh perjalanan sejauh 150 juta kilometer dari Bumi.

Persisnya, informasi kontak pertama dengan lapisan luar matahari itu diumumkan dalam pertemuan American Geophysical Union.

Berada di korona tersebut merupakan pencapaian jarang paling dekat yang pernah dilakukan objek buatan manusia.

Informasi di atas mengutip dari situs DW Indonesia, Rabu (15/12/2021) yang melaporkan sebuah pesawat ruang angkasa NASA telah berhasil mendekat ke matahari.

Parker Solar Probe

Adalah pesawat ruang angkasa Parker Solar Probe milik NASA berhasil menyentuh matahari.

Dikutip dari laman science.nasa.gov, Rabu (15/12/2021), pencapaian ini telah lama ditunggu-tunggu dan sebenarnya sudah terjadi pada bulan April, namun baru diumumkan pada 14 Desember 2021.

Ini merupakan pencapaian besar bagi Parker Solar Probe, sebuah pesawat luar angkasa yang terbang lebih dekat ke Matahari daripada misi mana pun dalam sejarah.

"Kami akhirnya tiba. Umat manusia telah menyentuh Matahari," kata Nicola Fox, Direktur Divisi Heliofisika NASA, yang berkantor di Washington DC, seperti dikutip SINDOnews dari laman nature, Rabu (15/12/2021).

Pesawat luar angkasa Parker Solar Probe melintasi atmosfer Matahari pada pukul 09:33 Waktu Universal pada 28 April 2021.

Butuh beberapa bulan bagi para ilmuwan misi untuk mengunduh dan menganalisis data yang dikumpulkannya, termasuk untuk memastikan bahwa pesawat ruang angkasa itu memang melintasi batas yang ditentukan, yang dikenal sebagai permukaan Alfven

Apa Itu Permukaan Alfven

Permukaan Alfven ini menandai antarmuka antara atmosfer Matahari dan wilayah luar angkasa yang didominasi oleh angin Matahari.

Pesawat ruang angkasa melintasi batas Alfvén ketika jaraknya sekitar 14 juta kilometer atau hanya di bawah 20 jari-jari Matahari, dari permukaan Matahari.

Sejak diluncurkan pada tahun 2018, Parker Solar Probe telah mengorbit Matahari dan berputar semakin dekat ke permukaan Matahari pada setiap lintasan.

Pelindung panas karbon-komposit mampu menjaga instrumen di dalamnya dari suhu panas hingga 1.370 derajat Celcius.

Tonggak baru ini menandai satu langkah besar yang dicapai Parker Solar Probe dan satu lompatan raksasa untuk ilmu surya.

Keberhasilan ini membantu ilmuwan mengungkap informasi dan memahami bagaimana Matahari terbentuk dan material apa saja yang menyusunnya.

Lima Jam Lintasi Korona

Wahana penjelajah NASA Parker Solar Probe melintasi korona selama lima jam pada bulan April lalu.

Sebelumnya, Parker Solar Probe telah melakukan kontak jarak dekat sebanyak delapan kali dengan inti tata surya tersebut.

Kemudian para ilmuwan membutuhkan beberapa bulan untuk menerima data dan menganalisisnya untuk mengkonfirmasi pencapaian pesawat yang meluncur pada tahun 2018 silam itu.

"Fakta bahwa wahana itu telah menyentuh matahari adalah momen puncak bagi ilmu tata surya dan prestasi luar biasa," kata Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi dewan misi sains NASA, dalam sebuah pernyataan dikutip dari kantor berita dpa.

Parker Solar Probe berhasil menempuh perjalanan sejauh 13 juta kilometer dari pusat matahari.

Parker disebut telah melintasi atmosfer matahari setidaknya tiga kali di mana suhu bisa mencapai 2 juta kelvin (sekitar 1.999.726,85 derajat Celsius), dengan kecepatan 100 kilometer per detik.

NASA Tunda Peluncuran James Webb

Sementara itu, NASA mengumumkan pada hari Rabu 15 Desember terkait penundaan peluncuran teleskop ruang angkasa terbarunya, James Webb.

Penundaan setidaknya selama dua hari dikarenakan adanya masalah komunikasi antara observatorium dan roket pengangkut.

Peluncuran James Webb pun ditargetkan akan dilaksanakan pada tanggal 24 Desember mendatang.

Teleskop senilai US$10 miliar (Rp 140 triliun) ini akan ditempatkan di atas roket Ariane 5 Eropa dan diluncurkan dari Guyana Prancis, Amerika Selatan.

Teleskop James Webb digadang-gadang mampu melihat lebih jauh ke angkasa dibanding pendahulunya teleskop Hubble. (redaksi)

Tag berita:
Berita terkait
IDEhabitat