IDENESIA.CO - Piala Dunia merupakan kompetisi sepakbola terbesar antar negara yang paling didambakan di dunia.
Piala Dunia digelar setiap empat tahun sekali sejak 1930.
Kini Piala Dunia 2022 tengah berlangsung di Qatar dan sudah memasuki babak delapan besar.
Gelaran Piala Dunia 2022 ini rupanya ikut direspon oleh para penganut teori konspirasi Bumi datar.
Sebagaimana diketahui, perdebatan mengenai Bumi datar menjadi sebuah percakapan yang tidak ada habisnya.
Penganut teori konspirasi Flat Earth, dalam laman Facebook Flat Earth Believers, ramai menyuarakan usulan untuk mengubah bentuk trofi Piala Dunia.
Usulan ini merujuk pada pengubahan desain bola dunia di trofi Piala Dunia yang berbentuk bulat, menjadi datar.
Usulan untuk mengubah bentuk trofi menjadi seperti apa yang mereka yakini ini sudah mencuat sejak Piala Dunia 2018 empat tahun lalu.
Melalui sebuah unggahan, laman Facebook ini menuliskan usul tersebut.
"Kami mengusulkan sebuah perubahan terhadap trofi Piala Dunia FIFA. Gambar di kanan jauh lebih akurat. Siapa yang setuju dengan kami? #flatearthbelievers," demikian tulisan di laman itu sembari menyisipkan desain gambar trofi dengan bentuk dunia yang datar, mengutip Detik Rabu (30/11/2022).
Sejak kemunculannya, kaum yang memercayai bahwa Bumi itu datar memang sudah lama menuai kritik.
Mereka diketahui kerap menyuarakan hal kontroversial tentang keyakinan mereka akan bentuk Bumi yang datar berdasarkan pengamatan mereka yang diklaim ilmiah dan selalu menyangkal fakta bahwa Bumi bulat.
Akibatnya, unggahan tersebut ramai diperbincangkan hingga tidak sedikit Warganet menulis bahwa negara-negara pesakitan di Piala Dunia, dapat berkompetisi di World Cup Flat Earth.
Menariknya, mereka bahkan mengklaim bahwa kekalahan Brasil di Piala Dunia 2018 disebabkan karena Neymar yang menggelinding tanpa henti di Bumi yang berbentuk datar.
Hal tersebut menyebabkan bola terlempar ke luar angkasa.
Salah satu rekan Mike Eugenio, penulis buku Dossier 111: The Real Measures of the Flat Earth, yaitu Steven Murray mengatakan bahwa trofi Piala Dunia hanyalah salah satu dari begitu banyak hal yang perlu dirombak.
"Gagasan bahwa Bumi itu bulat telah tertanam di benak orang selama beberapa dekade dan sepertinya tidak ada yang mempertanyakannya. Sudah menjadi rahasia umum selama berabad-abad di masa lalu bahwa Bumi itu datar, kemudian orang-orang mengubahnya!" pungkasnya. (redaksi)