“Nanti pasar Beluluq Lingau dilengkapi Instalasi Pengelolahan Air Limbah (IPAL). Karena kita ingin memiliki pasar yang bersih, selama ini pasar-pasar itu limbahnya selalu mengasar ke drainase dan sungai, akibatnya sungai tercemar karena tidak ada IPAL,” jelasnya.
Kendati demikian, orang nomor satu di Kota Samarinda tetap mengizinkan jika ada pedagang yang ingin bergabung di pasar Beluluq Lingau.
“Prinsipnya kan semakin banyak pedagang disini, artinya perekonomian kota Samarinda akan meningkat,” pungkasnya.
Untuk diketahui, pembangunan pasar Beluluq Lingau menelan biaya sebesar Rp 6,3 Miliar dengan 100 lapak dan telah ditempati oleh 70 pedagang.
(Advertorial)