IDENESIA.CO - Wakil Gubernur Sumatera Barat,  Audy Joinaldy melakukan kunjungan delegasi bersama sejumlah mitra UMKM 14-17 Februari. 

Delegasi Pemerintah Provinsi Sumbar itu  melakukan kunjungan kerja ke Norwegia untuk mempromosikan dan membuka peluang ekspor produk provinsi ini, seperti rendang, kopi, cokelat dan keripik.

"Kita akan dorong terus agar produk UMKM Sumbar dapat diekspor ke Norwegia, insya Allah ini akan terealisasi dalam waktu dekat," kata Audy Joinaldy dalam keterangan KBRI Oslo pada Sabtu.

Pemprov Sumbar berpartisipasi dalam pameran industri makanan dan minuman "Umami Arena" di Nova Spektrum, Lillestrom, Norwegia, untuk mempromosikan produk-produk khas Sumatera Barat.

Umami adalah pameran industri makanan terbesar di Norwegia yang diselenggarakan setiap tiga tahun yang tahun ini diikuti oleh 405 peserta dari 17 negara dan dihadiri lebih dari 25.000 pengunjung dari kalangan bisnis makanan dan minuman.

Dalam kegiatan itu, Pemprov Sumbar bekerja sama dengan perusahaan Scanesia.

Mereka membawa UMKM industri pangan untuk mengenalkan beberapa makanan khas Sumatera Barat seperti rendang Ikaboga, kopi Solok Rajo, keripik Balado Shirley dan cokelat Lile.

Menurut KBRI Oslo, produk makanan Sumatera Barat disambut baik oleh peserta pameran dan beberapa UMKM menjalin sejumlah kesepakatan dengan beberapa perusahaan.

Rendang, keripik, kopi, cokelat dan keripik khas Sumatera Barat telah dimodifikasi sesuai selera pasar Eropa agar digemari warga Norwegia, kata KBRI Oslo.

Dalam pertemuan tersebut, Audy Joinaldy menyampaikan paparan mengenai potensi energi terbarukan Sumatera Barat kepada sejumlah perusahaan Norwegia, antara lain Scatec Solar, Tinfos, Ocean Sun dan lembaga investasi Norwegia

Pada rangkaian kunjungan delegasi Pemprov Sumbar, KBRI Oslo bekerja sama dengan Indonesia Norway Society (INS) untuk menyelenggarakan pertemuan bisnis guna menjembatani hubungan Pemprov Sumbar dengan perusahaan Norwegia yang bergerak dalam bidang energi terbarukan.

"Norwegia adalah salah satu mitra kerja sama Indonesia dalam bidang energi. Kita harus gabungkan kekayaan Indonesia dengan keahlian Norwegia," kata kuasa usaha ad-interim (KUAI) KBRI Oslo Yudi Fitriandi.

Yudi mengharapkan kerja sama diperluas ke pengembangan hidrogen hijau, pembiayaan berkelanjutan dan pengelolaan limbah menjadi energi.

(Redaksi)