Jumat, 31 Januari 2025

Proyek Terowongan Gunung Steleng, Jadi Solusi Kemacetan dan Pemicu Pertumbuhan Ekonomi Samarinda

Kamis, 23 Januari 2025 21:15

Pembangunan Terowongan Samarinda (Istimewa)

IDENESIA.CO - Pemerintah Kota Samarinda terus menunjukkan komitmennya dalam mengatasi masalah kemacetan yang kerap terjadi di pusat kota. Salah satu langkah besar yang tengah dilaksanakan adalah pembangunan Terowongan Gunung Steleng yang kini mencapai progres lebih dari 85%.

Proyek senilai Rp 395 miliar ini dirancang untuk menjadi solusi kemacetan sekaligus menghubungkan kawasan-kawasan penting di Samarinda.

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyatakan bahwa terowongan sepanjang 690 meter ini bukan hanya sekedar proyek infrastruktur, tetapi juga bagian dari strategi besar untuk menciptakan kota yang lebih efisien dan terhubung.

"Terowongan ini akan menjadi jalur alternatif yang sangat dibutuhkan untuk mengurangi kemacetan di Jalan Otto Iskandardinata dan Sungai Dama, yang selama ini menjadi titik kemacetan parah," ujar Andi Harun, Rabu (22/1/2025).

Terowongan yang menghubungkan Jalan Sultan Alimuddin dengan Jalan Kakap ini diharapkan akan memperpendek waktu tempuh dan mengurangi beban lalu lintas yang seringkali mengganggu mobilitas masyarakat.

Dengan dibukanya jalur baru ini, Wali Kota Andi Harun optimistis akan ada peningkatan signifikan dalam efisiensi lalu lintas.

"Proyek ini bukan hanya menyasar kemacetan, tapi juga akan membuka peluang baru bagi mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi," tambahnya.

Dari sisi pembangunan, terowongan ini direncanakan selesai pada tahun 2025. Pengerjaan proyek dilakukan dengan standar kualitas tinggi untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.

Andi Harun juga menegaskan bahwa pemerintah kota akan terus memantau kemajuan proyek ini untuk memastikan tidak ada kendala berarti dalam penyelesaiannya.

Selain mengurangi kemacetan, terowongan ini diharapkan dapat menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi, dengan membuka akses yang lebih mudah ke berbagai kawasan bisnis dan pusat ekonomi di Samarinda.

"Kami berharap proyek ini tidak hanya memberikan dampak positif dalam hal lalu lintas, tetapi juga sebagai stimulan bagi sektor ekonomi dan pembangunan di seluruh kota," ujar Andi Harun.

Dengan target penyelesaian pada 2025, Terowongan Gunung Steleng diharapkan akan menjadi salah satu fasilitas infrastruktur utama yang mendukung visinya untuk menjadikan Samarinda lebih maju, terhubung, dan ramah bagi penghuninya.
 
 (Redaksi) 
 

Tag berita:
IDEhabitat