IDENESIA.CO - Perkembangan teknologi tidak dipungkiri setiap harinya berkembang bahkan mengglobal, Banyak orang di Indonesia yang memanfaatkan teknologi tersebut dengan bijak. Namun, ada juga yang mengambil dampak dari negatif teknologi tersebut.
Salah satu teknologi yaitu berbentuk aplikasi yang dapat dengan mudah kita instal. Aplikasi yang terkenal saat ini dan cukup banyak yang menggunakannya adalah aplikasi Linkedin.
Aplikasi Linkedin adalah platform yang digunakan untuk mencari pekerjaan, baik itu magang dan pekerjaan tetap, dan pekerjaan profesional. Aplikasi ini akan membantu anda terhubung dengan perekrut perusahaan yang mencari pekerjaan, atau terhubung dengan teman anda.
Aplikasi ini dapat digunakan siapa saja, baik dari latar belakang profesional, mahasiswa, pencari kerja dan orang lain yang memang terhubung satu sama lain. Mayoritas orang yang menggunakan aplikasi ini adalah untuk mencari kerja.
Namun, ada seorang pengrajin kayu yang memanfaatkan aplikasi ini selain mencari pekerjaan. Pria ini bernama Slamet Sutrisno yang berasal dari Grobogan, Jawa Tengah. Dia adalah seorang pengrajin kayu jati yang berhasil memanfaatkan aplikasi ini selain mencari pekerjaan dan menunjukkan sisi manfaat lain dari aplikasi ini.
Slamet Sutrisno memanfaatkan linkedin untuk memasarkan produk hasil kerajinan kayu jati miliknya. Berdasarkan profil linkedinnya, Slamet Sutrisno sudah memiliki koneksi yang cukup banyak. Tentunya, koneksi ini bisa membantu dia untuk memasarkan dan mempromosikan hasil karya tangannya baik dalam negeri maupun keluar negeri. Mengingat pengguna Aplikasi Linkedin ini bersifat International
Beberapa karya tangan Slamet Sutrisno telah berhasil membuat miniatur bangunan lepas pantai. Ada juga beberapa replikasi bangunan seperti “Pacific Sharav”, “Cygnus Alpha” dan sebagainya. Kini, Slamet sutrisno telah berhasil menjual produknya ke kancah internasional yang terlihat dari postingan Linkedin menunjukkan bahwa penyuka karya ini juga berasal dari luar negeri.
Selain pekerja cerdas, Slamet Sutrisno ternyata juga seorang yang memiliki empati tinggi. Diketahui, pada tahun 2021 pada saat tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402, dia menyampaikan bentuk empatinya dengan keterampilan tangannya.
Slamet Sutrisno membuat replika kapal selam KRI Nanggala-402 tersebut yang dikerjakannya tiga hari sejak ada nya berita tenggelamnya kapal selam tersebut. Replika kapal selam KRI nanggala-402 dibuat sangat bagus, dan sangat detail dan mirip dengan kapal selam aslinya.
(Redaksi)