IDENESIA.CO - Srikandi adalah tokoh perempuan yang gagah berani dalam kisah Mahabharata. Srikandi merupakan dewi panglima perang Pandawa yang mahir dalam menggunakan senjata panah.
Srikandi masuk dalam cerita pewayangan Jawa yang terkenal seperti Mahabarata menjadikan tokoh-tokoh di dalamnya juga dikenal akan peran dan sosoknya.
Disebutkan, Srikandi sejak kecil gemar dalam olah keprajuritan dan mahir menggunakan panah. Untuk mengasah kemampuan memanahnya, Srikandi berguru kepada Arjuna yang kemudian menjadi suaminya.
Srikandi merupakan putri kedua Prabu Drupada, raja negara Pancala dengan permaisuri Dewi Gandawati, putri Prabu Gandabayu dengan Dewi Gandini. Ia mempunyai dua orang saudara kandung bernama Dewi Drupadi/Dewi Kresna dan Arya Drestadyumna.
Reinkarnasi Dewi Amba
Disebutkan pula bahwa Srikandi mampu membunuh Resi Bisma atas kutukan Dewi Amba putri Prabu Darmahambara, raja negara Giyantipura yang ditakdirkan dapat membunuh Resi Bisma di kehidupan selanjutnya. Hal tersebut dilakukannya atas dendam Dewi Amba kepada Bisma yang telah menurunkan harga dirinya.
Dalam kitab Mahabharata jilid pertama Adiparwa dan jilid kelima Udyogaparwa disebutkan, Bisma menolak untuk menikahi Amba karena ia bersumpah untuk hidup melajang selamanya. Amba merasa terhina dan mencari berbagai cara untuk menaklukkan Bisma.
Namun, tidak ada yang dapat membantunya hingga akhirnya Amba berdoa kepada Dewa Siwa untuk bisa membunuh Bisma dan dikabulkan oleh Dewa Siwa, dengan catatan bahwa Amba bisa membunuh Bisma di kehidupan selanjutnya. Akhirnya Amba bunuh diri dan kemudian terlahir sebagai Srikandi.
Suri Tauladan Prajurit Wanita
Srikandi bertindak sebagai penanggung jawab keselamatan dan keamanan kesatrian Madukara dengan segala isinya. Diceritakan dalam pewayangan Jawa dalam perang Baratayuda, Srikandi menjadi senopati perang Pandawa menggantikan Resi Seta, satria Wirata yang telah gugur untuk melawan Resi Bisma, senopati Agung bala tentara Kurawa. Dengan panah Hrusangkalinya Srikandi dapat membunuh Resi Bisma.
Keberanian Srikandi
Mengutip laman Universitas Komputer Indonesia, berbeda dengan putri raja pada umumnya, Srikandi tidak suka berdiam diri di dalam istana. Ia berjiwa petualang yang menjadikannya salah satu ksatria wanita. Sifat keberanian yang dimiliki Srikandi juga membuat dirinya ditunjuk menjadi Panglima saat perang Bharatayudha dan berhadapan langsung dengan Bisma yang saat itu menjadi Senapati Perang Kurawa yang sangat sakti.
Sebagai Panglima Perang, Srikandi menjalankan tugasnya dengan baik dan mampu membuat tubuh Bisma jatuh berbalut panah Hrusangkali yang ditembakkan Srikandi. Ia menjadi sosok anomali dalam kisah perang puputan antar saudara laki-laki yang memperebutkan tahta Hastinapura.
Keberadaannya di perang kolosal tersebut menjadi simbol keberanian yang ada dalam diri para wanita. Hal ini juga menjadi bukti bahwa wanita seperti halnya Srikandi mampu mengerahkan akal dan tubuh mereka untuk berjuang dan mengambil andil dalam peperangan mereka sendiri dengan sikap tegas dan pantang menyerah.
Itulah gambaran kisah Srikandi, sosok Panglima Perang dari pihak Pandawa dalam kisah Mahabarata. Semoga menginspirasi, Dab!
(Redaksi)