Jumat, 5 Juli 2024

Tahun 2023 Diabetes pada Anak 70 Kali Lipat , Cek Penyebab dan Gejalanya

Sabtu, 11 Maret 2023 21:35

ILUSTRASI - Berbagai makanan manis yang biasnya menjadi kesukaan anak-anak. / Foto: IST

IDENESIA.CO -  Tahhun 2023 terjadi lonjakan 70 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2010 yang hanya 0.028 per 100.000 jiwa kasus diabetes pada anak di Indonesia. 

Lonjakan ini dilaporkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia. Disebutkan.

Dari sekitar 1.645 anak pengidap diabetes yang dilaporkan, 90 persennya merupakan diabetes tipe 1 dan sisanya adalah diabetes tipe 2.

Dokter spesialis anak dr. Dana Nur Prihadi Sp.A(K), M.Kes., MH, dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, menyebutkan bahwa diabetes tipe 1 mayoritas disebabkan oleh infeksi virus atau penyakit autoimun yang terjadi pada saat bayi masih dalam kandungan.

“Orangtua mesti curiga jika anak mengalami penurunan berat badan padahal disaat yang sama si anak lebih banyak minum dan lebih banyak makan. Tiba-tiba mengompol di malam hari padahal sebelumnya tidak. Umumnya inilah gejala diabetes tipe 1 pada anak-anak,” ujar dr. Dana dalam diskusi media bertajuk ”Pencegahan Diabetes pada Anak dengan Pola Makan yang Tepat” di Jakarta, Rabu (8/3/2023).

Menurut beberapa penelitian diabetes tipe 1 lebih disebabkan karena infeksi saat kehamilan dan di dua tahun pertama kehidupan.

Faktor pola makan, dalam hal ini susu sapi memiliki pengaruh terhadap kejadian diabetes tipe 1, namun tidak signifikan atau sangat kecil pengaruhnya.

Sementara itu, diabetes tipe 2 dipengaruhi oleh gaya hidup tidak sehat seperti kurang bergerak dan konsumsi makanan tidak sehat, dalam hal ini tinggi gula.

Prof.Dr.Ir.Ujang Sumarwan, M.Sc, Guru Besar Perilaku Konsumen, Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor menegaskan bahwa saat ini konsumsi gula harian masyarakat, baik yang didapat dari makanan atau minuman, sudah tergolong berlebihan.

Tingginya konsumsi makanan dan minuman manis di Indonesia tergambar pada hasil Riset Kesehatan Dasar 2018.

Terungkap, 47,8 persen responden mengonsumsi makanan manis 1-6 kali per minggu.

Halaman 
Tag berita:
IDEhabitat