IDENESIA.CO - Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda, dr. Siti Nuriyatus Zahra mengatakan, anak yang menderita stunting rata-rata tidak memiliki jaminan Badan Penyedia Jasa Sosial (BPJS) Kesehatan.
Ia mengatakan pemerintah hanya memberikan bantuan untuk pemberian makanan tambahan.
"Pemberian makanan Kondisi Medis Khusus (PKMK) belum di cover BPJS," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan dampak anak ketika sampai pada tahapan stunting.
Harapan hidup anak tergantung pada kondisinya karena perkembangan anak sudah dimulai saat 1000 hari kehidupan.
"Perkembangan organ anak tergantung pada asupan gizi, lingkungan dan keadaan sosial ibu saat mengandung," ungkap Tutus sapaan akrabnya.
Tutus menjelaskan bahwa ketika anak sudah dalam keadaan stunting, hal tersebut merupakan kondisi final maka berakibat pada perkembangan otak anak.
"Terlebih jika anak memiliki penyakit bawaan, karena kondisinya sangat rawan dan mudah tertular penyakit," jelasnya.