Sebelumnya, informasi tambang batubara ilegal itu menyebar via media sosial Facebook.
Dalam postingan itu tampak tumpukan batubara yang menggunung.
Pada, Rabu (22/3/2023) lalu, seorang warga di sekitar lokasi Kilometer 27 yang enggan disebut namanya mengaku, keberatan dengan adanya kegiatan tambang ilegal.
Tambang tersebut dinilai meresahkan ibu-ibu di wilayah sekitar.
Sebab, melewati fasilitas umum dan membahayakan publik karena lalu lintas yang padat.
"Warga keberatan khususnya ibu-ibu yang khawatir dengan anak-anaknya. Karena jalanan menjadi ramai sekali," terangnya.
Aktivitas ilegal mining di kawasan KM27 Tenggarong-Kota Bangun itu pun sudah tidak mengenal waktu. Mereka bekerja siang dan malam.