Minggu, 6 Oktober 2024

Kenali 5 Gejala Burnout Membuat Daya Tahan Tubuh Rendah

Selasa, 23 Januari 2024 17:37

ILUSTRASI STRESS./ Foto: Ist

IDENESIA.CO -  Setiap orang dalam melakukan aktivitas terkadang memasuki stres akibat pekerjaan ataupun masalah yang dihadapi adalah yang wajar. Namun, ada kategori stres yang tidak wajar.

Jika berlebihan dan tidak dapat dikendalikan dapat menyebabkan gejala burnout atau kelelahan.

Menurut laporan lembaga survei Gallop tahun 2023, tingkat stres pekerja terus meningkat dalam satu dekade terakhir dan tahun 2022-2023 merupakan rekor tertinggi.

Meski gejalanya mirip, tetapi burnout dan depresi adalah dua kondisi yang berbeda. Depresi adalah gangguan mental yang dipicu oleh banyak hal, sedangkan burnout spesifik pada urusan kerja.

"Secara singkat burnout merujuk pada kondisi kelelahan fisik dan emosional di tempat kerja,"kata psikolog Sarah Sarkis

Jika stres di tempat kerja ini tidak diatasi bisa berpengaruh pada fisik, mental, dan juga kemampuan berpikir. Walau gejala burnout sangat terkait dengan pekerjaan, tetapi seringkali juga merambat ke area kehidupan yang lain. Kenali apa saja gejala-gejala burnout sehingga kita bisa segera mengambil tindakan:

1. Insomnia Gangguan tidur ini termasuk tidur tidak nyenyak, sering terbangun, dan sulit untuk tidur kembali. Insomnia juga akan membuat fisik menjadi lelah sehingga emosi tidak stabil keesokan harinya.

2. Nyeri dan pegal Kita akan mengalami sakit kepala, otot terasa tegang, atau ketidaknyamanan fisik lainnya.

3. Gangguan pencernaan Gejala awalnya meliputi mual, sembelit, dan diare. Pada orang yang mengalami burnout biasanya mereka juga sering mengeluhkan sakit perut.

 4. Jadi lebih sinis Kita mungkin merasa berjarak dengan pekerjaan atau rekan kerja, serta mulai timbul perilaku negatif. Sebagian orang juga merasa jadi lebih sinis atau kehilangan motivasi untuk bekerja.

5. Sulit konsentrasi  adalah gejala utama dari orang yang sedang burnout. Kita juga merasa kemampuan berpikir berkurang sehingga merasa tidak kompeten dalam pekerjaan.

Mengatasi Burnout

Dalam hal burnout cara terbaik menghadapinya adalah dengan melakukan pencegahan. Ketika kita menyadari sedang mengalami burnout, sebaiknya kita langsung meningkatkan intensitas perawatan diri (self care).

"Tapi jika upaya mandiri yang dilakukan tidak berhasil, sebaiknya bicarakan dengan konselor atau terapis," saran Sarkis.

Jangan meremehkan burnout dan menganggapnya akan berlalu dengan sendirinya. "

Gejala burnout yang kitaalami merupakan cara tubuh untuk membuat kita mengambil jeda, berefleksi, dan mengatur ulang," kata psikolog klinis Monica Vermani.

Burnout yang tidak diatasi dapat memburuk dan membuat kita mengalami serangan panik, penurunan kinerja, malas masuk kantor, kegemukan atau penurunan berat badan, hingga daya tahan tubuh rendah.

(Redaksi)

Tag berita:
IDEhabitat