Dia juga mengatakan kalau dermatitis seboroik sangat berkaitan dengan HIV. Beberapa penelitian mengatakan penyakit kulit yang banyak terjadi pada pasien HIV ialah dermatitis seboroik.
Dokter tersebut mengatakan dermatitis seboroik itu timbul akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh, sehingga pada penderita HIV, dermatitis seboroik dapat digunakan sebagai indikator evaluasi perburukan penyakit.
Menurutnya, sebagian besar penderita HIV akan mengalami dermatitis seboroik. Namun, bukan berarti orang yang ketombean positif HIV.
Dilansir Mayo Clinic, tanda dan gejala awal HIV yang mungkin terjadi ialah:
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot dan nyeri sendi
- Ruam
- Sakit tenggorokan dan luka mulut yang menyakitkan
- Pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di leher
- Diare
- Penurunan berat badan
- Batuk
- Keringat malam
(Redaksi)